RADAR JOGJA – Laboratorium (Lab) Ilmu Pemerintahan (IP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar rapat kerja tahunan 2019 di Sambi Resort, Kaliurang selama dua hari Sabtu (26/10) dan Minggu (27/10).

Koordinator Lab Ilmu Pemerintahan UMY Sakir Ridho Wijaya mengungkapkan kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap akhir tahun sebagai evaluasi kerja. Sekaligus merumuskan road map program pengembangan Lab IP UMY di tahun berikutnya.

“Acara dikemas santai supaya ada chemistry antar karyawan sehingga nanti bisa muncul ide-ide segar yang inovatif, dan kreatif,” katanya kepada Radar Jogja.

Lebih lanjut, kegiatan yang diikuti oleh enam staf Lab IP UMY ini fokus membahas program peningkatan kualitas layanan hingga fasilitas. Baik dalam rumusan program jangka pendek, menengah, ataupun jangka panjang.

Dosen Ilmu Pemerintahan ini mengatakan, Lab IP sebagai supporting unit prodi Ilmu Pemerintahan UMY, diharapkan seluruh program-programnya dapat mendukung pengembangan prodi Ilmu Pemerintahan baik secara akademik maupun non akademik.

“Tentu saja konsisten berlandaskan nilai-nilai Islam untuk kemaslahatan umat,” tegasnya.

Dalam program yang dirumuskan, Sakir memaparkan, ke depan Lab IP UMY telah menyiapkan beberapa program digital atau e-program. Di antaranya akan membuat Smart Laboratories, Digital Lab, dan Entrepreneurship laboratory.

Entrepreneurship laboratory yakni membuat semacam pelatihan atau workshop yang akan ditawarkan ke pemerintah daerah dan desa. Sehingga keberadaan laboratorium benar-benar dapat memberikan kontribusi di tengah masyarakat.

“Tujuannya mengembangkan jejaring dan mendorong kebijakan, sebagai solusi masalah Pemerintahan,” katanya.

Sakir menambahkan, selain dalam hal layanan dan fasilitas, Lab IP juga tengah mengembangkan kegiatan berupa pelatihan softskill bagi Mahasiswanya. Bekerja sama dengan pihak professional dari luar akademisi.

Rencananya kegiatan tersebut akan diselenggarakan rutin di setiap semesternya. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa yang nantinya lulus dari prodi IP UMY memiliki kompetensi skill yang dibutuhkan dunia kerja ataupun saat Mahasiswa tersebut membuka lapangan kerja sendiri.

“Untuk itu, pelatihan softskill wajib hukumnya untuk diikuti oleh setiap mahasiswa,” imbuhnya. (naf/riz)