RADAR JOGJA – Keseruan laga di babak fantastic four Honda DBL D.I.Jogjakarta Series 2019 diikuti keseruan penampilan tim dance. Top ten tim dance UBS Gold Dance Competition tampil di sela laga di GOR UNY tadi malam.
Kesepuluh tim dance tampil di hadapan juri. Dinilai berdasarkan kreativitas, koreografi, kekompakan, kostum, dan power. Salah seorang peserta yang lolos top ten adalah SMAN 2 Jogjakarta (Smada).
Kapten tim dance Smada Aulia Matin mengatakan tidak menyangka bisa masuk 10 besar. “Karena kami melihat tim lain banyak yang bagus. Padahal waktu tampil sebelum masuk top ten, kami banyak kekurangan. Tapi alhamdulillah bisa masuk (top ten),’’ ungkap Aulia.
Siswa kelas XII tersebut mengatakan ada tambahan koreografi menghadapi babak 10 besar. Gerakan atraksi seperti roll depan dan mengangkat badan anggota tim dance merupakan porsi latihan tambahan yang diberikan pelatih. Latihan tambahan tersebut dalam rangka memberikan variasi gerakan.
“Porsi latihan yang banyak dan termasuk mepet menjadi tantangan. Tetapi tetap harus mau melakukan apa masukan yang diberikan pelatih,’’ kata Aulia.
Ternyata ada kendala yang menganggu latihan selama empat hari pasca pengumuman top ten. Banyak anggotanya yang pilek, batuk, demam, bahkan cidera engkel saat latihan. Tetapi kendala tersebut tidak menyurutkan tekad untuk tampil.
“Sempat panik. Tetapi bisa ditanggulangi teman-teman. Walaupun belum fit 100 persen tetapi tetap berusaha tampil maksimal. Salut sama mereka,’’ ungkapnya.
Aulia belum puas dengan penampilan tadi malam. Gerakan masih kaku, roll depan kurang luwes, dan power masih kurang. Jika lolos ke fase top five harus berlatih lebih keras lagi.
“Banyak yang merasa gerakan kurang luwes apalagi gerakan baru yang diberikan pelatih. Jangka waktu tiga hari berlatih menjadi ujian bagi kami,’’ ujar Aulia. (*/iwa/rg)