RADAR JOGJA – Grup musik asal Jogjakarta Shaggydog merilis single terbaru mereka. Judulnya ‘Jangan Gontok-gontokan’. Lagu itu terinspirasi dari kondisi Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Ya, ide awal lagu tersebut memang lahir saat masa kontestasi politik. Tepatnya di pertengahan hajatan Pemilu 2019, April lalu. Kegelisahan-kegelisahan muncul saat mereka melihat maraknya saling hujat.
Tak pelak kondisi itu membuat keenam personel Shaggydog trenyuh. Bukannya melahirkan suasana demokrasi, kontestasi pemilu justru menjadi ajang permusuhan. Termasuk pola pikir beda pilihan politik bukan lagi dianggap sebagai saudara.
“Saat itu kami resah lihat kondisinya, kok kayak gini. Antara teman bahkan sesama saudara pun tidak luput dari saling gontok,” keluhnya.
Kala itu para penggawa grup musik beraliran ska ini melihat kebencian tumbuh subur tidak terbendung. Gesekan merambah dunia maya lewat hoaks yang bertebaran disosial media. Perbedaan tak lagi menjadi warna yang indah bagi Indonesia.
Indonesia menurut Heru adalah gudangnya keberagaman. Mulai dari suku, ras, agama dan kepercayaan tumbuh subur di Indonesia. Pada masa awal-awal sejarah, perbedaan justru menjadi kekuatan dan semangat berdirinya Indonesia.
“Keragaman suku dan budaya di bangsa ini tentu menjadi sebuah tonggak bagi kita semua. Sebuah kekayaan yang tak ternilai,” katanya.
Shaggydog berharap agar setelah ini tidak ada lagi kebencian. Seperti tertuang pada barisan-barisan liriknya. Para penggawa Ska ini juga menyarankan supaya molotov menyala berganti dengan bunga, orasi kebencian berganti nada cinta.
Langkah terbaru adalah mendukung dan memberikan kritik membangun kepada pemerintahan terpilih. Tak lupa pula kepada anggota DPRD DPD hingga DPR yang merepresentasikan suara rakyat. Tujuannya demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Single Jangan Gontok-gontokan merupakan bagian dari album ketujuh Shaggydog. Hasil dari proses karantina sudah dirilis secara resmi dalam bentuk video lirik melalui akun resmi youtube milik Shaggydog. (dwi/pra)