RADAR JOGJA – Tak semua gedung sekolah di Kabupaten Gunungkidul layak dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar (KMB). Salah satunya yakni SDN Gedangklutuk di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari.
Ruangan kelas berbahaya. Bagian atap nyaris runtuh.
Buruknya sarana KBM di sekolahan tersebut sejatinya sudah diketahui sejak sembilan bulan lalu. Namun, tidak segara diperbaki. Alasannya tak ada anggaran dalam daftar mata anggaran perbaikan tahun ini.
Seperti diketahui, gedung SDN Gentong, Pasuruan, Jawa Timur roboh Selasa (5/11) lalu. Empat ruangan runtuh. Seorang guru dan seorang siswa meninggal dunia.
Pantauan Radar Jogja di SDN Gedangkluthuk, Rabu (6/11), di sekolah tersebut justru ada aktivitas pemasangan paving blok di halaman. Penjaga SDN Gedangklutuk Sugiyono mengungkapkan, kerusakan atap berada di ruang kelas 5. Pengelola sekolah memasang bambu untuk menyangga agar atap tidak runtuh.
”Sudah dilaporkan dan pernah disurvei. Tapi kepastian pembangunan belum diketahui,” kata Sugiyono.
Kerusakan eternit ruangan kelas 5 karena kayu keropos. Jika tidak disangga kemungkinan besar atap runtuh. ”Kalau sampai atap runtuh, dampaknya merembet ke kelas lain karena bangunannya satu baris,” ungkapnya.
Menurut dia, kerangka bangunan ruangan kelas lain juga melengkung. Namun, masih bisa digunakan untuk KBM. Hanya ruang kelas 5 yang benar-benar kosong. ”Total jumlah murid SDN Gedangklutuk ada 186 anak,” ucapnya.
Dia berharap kerusakan bisa diperbaiki. Terlebih, tidak lama lagi musim hujan datang dan diperkirakan kerusakan dapat lebih parah.(gun/riz)