RADAR JOGJA – Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) RI Sofyan Djalil meminta agar ormas Islam seperti Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) turut mendorong percepatan pengembangan ekonomi masyarakat melalui wadah koperasi. 

“Ormas Islam terlalu banyak mengkaji politik. Bahkan ada dalam latihan basic trainingnya mengajarkan selama tiga hari bagaimana merebut palu pimpinan sidang,” jelas Sofyan saat menjadi pebicara dalam Seminar RUU Pertanahan dan Masa Depan Bisnis Properti di Hotel Grand Keisha (15/11). 

Menurut Sofyan, koperasi masih berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Apalagi jika wadah berwatak sosial ini dikembangkan oleh aktivis Islam. Dia mencontohkan di negara-negara berpenduduk mayoritas non muslim seperti Norwegia, Belanda dan Korea Selatan, koperasi justru berkembang maju.

Selain itu Sofyan juga meminta agar para aktivis Islam turun dapat ke pedesaan membantu petani dan nelayan melalui pengembangan wadah koperasi. 

“Menjadi politisi itu tidak perlu dikursuskan, dia akan datang dengan sendiri. Yang penting saat ini ialah bagaimana kita membawa manfaat untuk kemajuan dan kekuatan ekonomi umat,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama dia juga menjelaskan program nasional tentang Bank Tanah dan Reformasi RUU Pertanahan yang masih dibahas secara terperinci dalam RUU Pertanahan. Terkait reformasi agraria, Sofyan mengatakan Presiden Joko Widodo berkeinginan agar lahan-lahan terlantar di Indonesia diberikan hak gunanya kepada masyarakat.

“Karena itu saya mendorong agar ormas Islam ikut membantu pemerintah dalam pengelolaan lahan-lahan terlantar melalui pembentukan wadah koperasi nantinya,” tandasnya. (sky/tif)