RADAR JOGJA – Semangat terpancar dari anggota Polisi Cilik SDN Pujokusuman. Memanfaatkan waktu istirahat sekolah, sebanyak 31 siswa tengah berlatih di aula sekolah tersebut. Setiap komando dari sang komandan peleton Raendra Putra Marsha mampu dilakoni dengan apik dan disiplin.

Tak heran jika sekolah ini menyabet juara pertama baris berbaris antar polisi cilik tingkat Jogjakarta. Bahkan dalam waktu dekat SDN Pujokusuman akan mewakili Jogjakarta di tingkat nasional. Sebagai perwakilan dari Polda DIY di ajang yang lebih tinggi. “Senang banget bisa dapat gelar juara tingkat provinsi. Persiapan untuk besok (tingkat nasional) berlatih lebih giat dan menjaga suara,” kata siswa Kelas VA ini ditemui di sekolahnya Kamis (20/11).

Bagi Raendra, sapaannya, polcil tak sekadar baris berbaris. Ada suatu hal yang jauh lebih penting. Dia merasakan adanya bentuk disiplin diri. Selain itu juga melatih rasa untuk bertanggungjawab.

Terbukti saat Raendra dan timnya menunjukan beragam gerakan. Seluruhnya mampu dirampungkan tanpa celah. Kerapian dan kekompakan menjadi kunci dalam mengemas setiap gerakan baris berbaris. “Melatih disiplin dan tanggungjawab. Terus kekompakan gerakan dan saling percaya antar teman. Menyenangkan karena dapet pelajaran baru dari baris berbaris,” ujarnya.

Terbentuknya tim ini berkat asuhan dari Dikyasa Satlantas Polresta Jogja. Tak sekadar menaungi, Polresta turut menurunkan satu personelnya sebagai pelatih gerakan. Sosok ini adalah Aiptu Joko Kiswantoro.

Proses seleksi berlangsung secara ketat. Tidak hanya gerakan, setiap calon peserta juga wajib memiliki keinginan yang tinggi. Tak sekadar untuk baris berbaris tapi juga pendidikan karakter. “Bagian dari program pembinaan karakter. Melatih kedisiplinan anak dalam berbagai aspek. Semuanya terangkum dalam satu formasi berdurasi 15 menit,” jelas Joko.

Plt Kepala SDN Pujokusuman Ninik Wusqo Murni menuturkan sejarah terbentuk Polcil. Uniknya umur pasukan ini masih sangat muda. Terbentuk awal September untuk mengikuti lomba di tingkat Polda DIY. Walau begitu tim ini terbukti memiliki semangat yang sangat tinggi.

Ternyata tim ini telah memikil bekal yang sangat kuat. Jauh sebelumnya telah terbentuk tim etika lalulintas sebagai bagian dari Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Perannya membantu Satlantas Polresta Jogja mengatur lalulintas di lingkungan internal sekolah. “Kalau Polcilnya memang baru September tapi untuk PKS sudah ada sejak lama. Jadi tidak terlalu kesusahan karena tinggal menyesuaikan diri,” katanya.

Totalitas terlihat dalam kemasan Polcil SDN Pujokusuman. Tak sekadar menyusung atribut kepolisian. Ketigapuluhsatu Polcil juga mengenakan kain selempang motif batik. Langkah ini sebagai identitas diri bahwa anak-anak ini berasal dari Jogjakarta.

Dalam waktu dekat polcil SDN Pujokusuman akan tampil di GOR Amongrogo. Mereka akan beratraksi di hadapan pejabat Pemprov DIY. Bahkan direncankan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim datang. “Tidak hanya untuk lomba, pendidikan karakter tertanam sampai saat ini. Anak-anak ini bisa menjadi contoh untuk teman-temannya di sekolah maupun lingkungan rumah,” katanya.(dwi)