RADAR JOGJA DIGITAL – Sejumlah persiapan dilakukan PT KAI (Persero) menjelang musim libur akhir tahun menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Selama tiga hari yakni 10-12 Desember 2019 dilakukan inspeksi di jalur utara dan selatan. 

Dirut PT KAI Edi Sukmoro menjelaskan, inspeksi dilakukan untuk mengetahui kesiapan dari masing-masing daerah operasi (Daop) dan stasiun-stasiun besar yang akan dijadikan destinasi utama para penumpang. Selain itu juga melihat tindakan apa yang dilakukan untuk mengantisipasi daerah-daerah rawan. Untuk operasi jelang Nataru ini dimulai 19 Desember sampai 5 Januari 2020. 

“Ya selama 18 hari itu teman-teman yang ada di Daop mempersiapkan diri untuk operasi Natal dan Tahun Barunya. Seperti biasa kalau perjalnan kereta api yang kami fokuskan adalah keselamatan penumpang, kenyamanan,” jelasnya di sela inspeksi di Stasiun Tugu Jogjakarta, Selasa (10/12) petang.

Edi juga mengimbau bahwa jalur kereta api di sisi selatan memiliki banyak titik rawan. Rawan ambles, rawan banjir, termasuk rawan di sekitar perlintasan. 

“Kami persiapkan satu persatu. Untuk khusus Daop VI semua titik rawan sudah dicarikan solusi, seperti yang dulu pernah rawan akibat genangan air ternyata karena drainasenya nggak benar, sudah diberesin,” ujarnya dengan mantap.

Untuk puncak jumlah penumpang memiliki kondisi yang berbeda di tiap stasiun. Tergantung jumlah penumpangnya. Pihaknya memprediksi puncaknya terjadi ketika jumlah tiket tempat duduk terjual habis. Dengan penambahan ketersediaan tempat duduk sebesar empat persen. Dari 5,6 juta menjadi 5,9 juta tempat duduk, dengan 30 rangkaian kereta tambahan.

“Kami berharap ini sudah bisa menyumbangkan banyak kepada masyarakat yang berlibur,” katanya.

Sementara itu di Daop VI, Executive Vice President PT KAI Daop VI Eko Purwanto menyebutkan kenaikan penumpangnya sebesar empat persen. Dengan lima rangkaian kereta api tambahan.

“Kapasitas total Nataru untuk reguler sama tambahannya ada tempat duduk 1,06 juta, naik empat persen,” katanya.

Untuk antisipasi di titik-titik rawan, Eko menyatakan perbaikan di titik rawan longsor, banjir, maupun lintasan rawan ambles telah selesai dikerjakan. (tif)