RADAR JOGJA – Kota Magelang memiliki bangunan cagar budaya. Saat ini Pemkot Magelang sedang berupaya menjadikan sebuah bangunan di Kampung Tulung menjadi bangunan cagar budaya. Bangunan itu dimanfaatkan sebagai dapur umum saat perjuangan meraih kemerdekaan Republik Indonesia
Dapur Umum Kampung Tulung menyimpan sejarah perjuangan dalam meraih kemerdekaan Republik Indonesia. Bangunan yang terletak di Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang tersebut merupakan monumen bersejarah.
Koordinator Komunitas Kota Tua Magelang Bagus Priyana berpendapat, kepemilikan Dapur Umum Kampung Tulung perlu diambil alih oleh pemerintah. Sebab, bangunan ini cukup penting sebagai saksi perjuangan kemerdekaan.
”Saya mendorong Pemerintah Kota (Magelang) supaya mau mengambil alih pengelolaan dari dapur umum kampung tulung ini,” jelasnya.
Menurutnya, dalam pelestarian cagar budaya ada sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan. ”Pertama, perlindungan suatu objek, bisa benda (bangunan, situs, dan kawasan). Kedua, pemanfaatan, kalau sudah dilindungi harus dimanfaatkan,” jelasnya.
Secara fisik, bangunan Dapur Umum Kampung Tulung tampak tidak istimewa. Namun, bangunan ini memiliki nilai sejarah tinggi. ”Dapur umum secara fisik biasa. Tidak memiliki keunikan dari gaya bangunan, juga kualitas bangunan. Tapi, rumah ini punya nilai sejarah tinggi,” jelasnya.
Saat ini dapur umum telah menjadi milik dari suami cucu Atmopawiro, lurah Magelang waktu itu. Bangunan tersebut saat ini difungsikan sebagai rumah pribadi. Sejauh ini belum ada pembicaraan mengenai pengambilalihan pengelolaan bangunan oleh pemerintah.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Magelang Sugeng Supriyadi menjelaskan, Dapur Umum Kampung Tulung merupakan salah satu bangunan yang saat ini diajukan sebagai salah satu cagar budaya. ”Masih dalam proses pengkajian belum ada yang ditetapkan. Sebenarnya kami ingin target 2019 selesai tapi bisa mundur mungkin Februari (2020) bisa selesai karena datanya sulit,” jelasnya.
Sejauh ini, Kampung Tulung telah dinobatkan sebagai Kampung Pahlawan sejak 12 November 2018. Beberapa ruas jalan pun diberi nama Jalan Kusuma Bangsa.
Camat Magelang Tengah Tugono menjelaskan, pemberian nama jalan itu untuk mengenang dan menghormati perjuangan rakyat Kampung Tulung. ”Pemberian nama Jalan Kusuma Bangsa ini menghargai para pejuang di kampung Tulung, dan sebagai pengingat bagi kita tidak melupakan sejarah,” jelasnya. (asa/amd)