RADAR JOGJA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bakal menghapus Ujian Nasional (UN) di semua tingkat pendidikan. Presiden Joko Widodo pun mendukung langkah tersebut.

Hal yang sama juga dilakukan oleh pihak pemberi pengajaran tambahan atau yang biasa disebut Bimbel (bimbingan belajar). Salah satunya adalah Mardhani. Pemilik Bimbel Pak Dhani ini menyebutkan bahwa dia mendukung keputusan tersebut, sebab proses belajar selama bersekolah tidak bisa hanya dinilai berdasarkan UN saja.

“Setuju, proses belajar dalam 3 tahun tidak bisa hanya dinilai dari satu ujian, apalagi dengan penyamarataan bobot ujian yang harus dihadapi oleh semua siswa di Indonesia,” ungkapnya kepada JawaPos.com, Jakarta, Sabtu (14/12).

Sama dengan Dhani, pemilik Rumah Belajar Al Fath Ira juga setuju akan penghapusan UN. Sebab fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan disetiap daerah berbeda-beda. Maka dari itu, UN nantinya akan diganti menggunakan asesmen kompetisi minimum dan survei karakter‎.

“Tetap harus ada standar penilaian akhir untuk siswa yang diselenggarakan masing-masing sekolah, karena bagaimanapun, anak-anak harus ada assessmentnya untuk melihat ketuntasan belajarnya,” katanya.

Selain itu, pengurus Bimbel VISI, Wilda mengaku pasrah akan keputusan tersebut. Pihaknya pun akan beradaptasi sesuai dengan kurikulum atau sistem yang nantinya akan ditentukan pemerintah.

“Terkait penghentian UN kami dari pihak bimbel di posisi hanya bisa mengikuti aturan yang dibuat pemerintah, sehingga apapun keputusannya manajemen akan menyesuaikan,” ujanya.

Seperti diketahui, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik keputusan yang dibuat Mendikbud Nadiem. Jokowi pun menegaskan, pada 2021 tidak ada lagi UN.

“Sudah diputuskan oleh Mendikbud bahwa UN mulai tahun 2021 sudah dihapus, artinya sudah tidak ada UN lagi tahun 2021,” terangnya setelah meresmikan Tol Jakarta-Cikampek Elevated di Cikarang, Kamis (12/12). (jpg/riz)