RADAR JOGJA – Pameran temporer dengan tema Angkasa Raya, Ruang dan Waktu digelar di Museum Sonobudoyo. Pameran ini berlangsung dari 10 Desember 2019 hingga 10 Februari 2020.
Salah satu kurator Museum Sonobudoyo Ayu Dipta Kirina mengungkapkan, pameran ini diadakan untuk merangkul masyarakat dan memberikan informasi tentang etno astronomi. Agar masyarakat mengetahui sejarah ilmu astronomi jauh sebelum ditemukannya teropong bintang yang menandai ilmu astronomi modern.
”Masyarakat nusantara sebelum adanya teropong bintang dan kompas sudah membaca angkasa dengan kearifan lokalnya, kemudian diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Mereka juga membaca rasi bintang, pergerakan matahari, dan bulan. Kemudian mereka dapat melihat tanda-tanda alam misalnya perubahan cuaca, suhu, dan iklim,” jelas Karin ditemui baru-baru ini.
Karin menjelaskan, pameran temporer dilaksanakan setiap tahunnya sejak 2014 hingga saat ini. Setiap tahunnya, Museum Sonobudoyo memiliki story line yang berbeda dan ditampilkan di ruang pamer museum.
Pameran ini dinamakan temporer karena berjangka pendek. Biasanya pameran temporer hanya digelar selama satu minggu dan paling lama dua minggu. Namun, pada tahun ini diadakan perubahan dengan memperpanjang durasi waktu pameran temporer menjadi 2 bulan.
”Durasinya diperpanjang karena kami ingin merangkul masyarakat yang lebih banyak. Kami mencoba menyesuaikan dengan museum-museum yang ada di luar negeri, karena museum-museum di sana menggelar pameran temporer dengan durasi bulanan bahkan hingga setahun,” jelasnya.
Salah satu pengunjung museum, Anisa Faraz asal Temanggung mengaku ini merupakan pertama kali memasuki Museum Sonobudoyo. Baginya, pameran ini sangat menarik, sebab banyak hal yang dapat diketahui. (om2/ila)