RADAR JOGJA – Program dana rehabilitasi yang setiap tahun dianggarkan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sleman belum dimanfaatkan optimal. Rawat jalan secara gratis di RSUD Sleman, Puskesmas Tempel I, dan Puskesmas Mlati I ini hanya diikuti enam orang dari target 10 orang.

Sementara itu rehabilitasi di lembaga komponen masyarakat juga tidak mencapai target. Dari  target 45 pengguna narkoba, hanya 36 orang yang bersedia direhabilitasi. Rehabilitasi rawat jalan biasanya berlangsung selama tiga bulan atau sampai pecandu sembuh dari ketergantungannya.

Hal tersebut diungapkan Kepala BNNK Sleman Siti Alfiah, Jumat (20/12).  Tidak tercapainya target tersebut lantaran para pecandu narkoba tersebut khawatir kalau mereka akan menjadi incaran aparat kepolisian. “Masih banyak yang berpandangan seperti itu padahal sudah kami sosialisasikan bahwa kerahasiaan pasien rehab dijamin,” jelasnya.

Padahal, pecandu yang dengan rela mengikuti rehabilitasi tidak diproses hukum. “Jika tertangkap pun akan didampingi oleh BNN,” tambah Siti.

Disebutkan terdapat 12 lembaga rehabilitasi yang beroperasi sepanjang tahun di Sleman. Enam di antaranya lembaga pemerintah yakni RSUD Sleman, Puskesmas Depok III, Puskesmas Gamping II, Puskesmas Tempel I, Puskesmas Berbah, dan Puskesmas Mlati. Sedangkan rumah sakit yang dikelola swasta di antaranya Ponpes Bidayatussalikin, RS Puri Husada, Klinik Widuri, Nawacita, IPWL Indocharis, dan IPWL Siloam.

Sementara itu sebaran kasus tindak pidana narkotika masih didominasi Kecamatan Depok. Dari data kasus BNNK periode Januari-November 2019 tercatat 11 kasus terjadi di wilayah Depok yang melibatkan 14 orang tersangka. Secara keseluruhan, ditemukan 39 perkara narkotika yang tersebar di 11 kecamatan yakni Depok, Mlati, Gamping, Ngaglik, Godean, Kalasan, Prambanan, Ngemplak, Tempel, Seyegan, dan Sleman.

Siti menuturkan pihaknya telah konsisten melakukan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)  guna mengendalikan pengurangan permintaan (demand reduction) maupun pengurangan pasokan narkoba (supply reduction).

“Pada sisi supply reduction, sepanjang tahun ini kami mengungkap satu kasus narkoba yang melibatkan satu orang tersangka. Sedangkan demand reduction dilakukan lewat upaya pencegahan,” tuturnya. (sky/tif)