RADAR JOGJA – Arus lalu lintas di pembangunan underpass simpang empat Kentungan, Jalan Kaliurang, pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dipastikan akan tetap padat. Pasalnya, underpass yang ditargetkan 2020 dibuka, ternyata belum bisa difungsikan.
Kepala Dishub DIJ Sigit Sapto Raharjo menegaskan, underpass Kentungan belum bisa dibuka karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Dishub menyebut tidak akan melakukan rekayasa arus. Seperti tahun sebelumnya, arus lalu lintas tetap akan berjalan meski di tengah penyelesaian proyek.
“Saya takut karena terlalu padat nanti terjadi hal yang tidak baik,” kata Sigit yang ditemui di Bangsal Kepatihan usai menggelar rapat Forum Pimpinan Daerah (Forminda) di Bangsal Kepatihan, Jumat (20/12).
Diakui Sigit, dengan belum selesainya pengerjaan underpass Kentungan maka akan terjadi kepadatan lalu lintas. Hanya tidak akan seperti tahun-tahun sebelumnya karena pengerjaan underpass sudah akan selesai dan beberapa ruas pun telah dibuka. “Itu kan sudah mau jadi, sehingga tetap bisa dilewati tetapi ya pelan-pelan,” terangnya.
Ditegaskan, bus dan truk akan dilarang melewati simpang empat Kentungan. Nantinya akan ada petugas yang berjaga di lintasan itu. Bus dan truk yang sudah telanjur memasuki jalur Ringroad Utara menuju simpang empat Kentungan, akan diminta memutar balik.
Selain underpass Kentungan, Dishub juga belum akan memfungsikan underpass Bandara Internasional Yogyakarta (BIY). Dishub beralasan mengedepankan faktor keamanan, karena di kawasan itu terdapat Gereja.
“Di dekat underpass itu ada gereja, saya khwatir jalur yang cepat akan membahayakan. Uji coba underpass keduanya akan dilakukan setelah liburan Nataru,” jelasnya.
Sedangkan untuk membantu kelancaran berlalu lintas, Dishub akan mempersiapkan 700 personelnya. Posko monitoring Dishub telah akan tersebar di sejumlah titik di kabupaten/kota yang ada di DIJ.
Sigit memprediksi pada liburan Nataru tahun ini akan terjadi peningkatan pengguna kendaraan pribadi. Untuk mobil diprediksi terjadi kenaikan 7,6 persen dari 648 ribu di 2018 menjadi 697 ribu untuk liburan tahun ini. Sedangkan sepeda motor akan terjadi kenaikan 13, 2 persen dari 1,153 juta sepeda motor menjadi 1,303 juta. “Ini karena destinasi wisata Jogjakarta yang kian beragam dan libur panjang Nataru,” jelasnya. (bhn/laz)