RADAR JOGJA DIGITAL – Satbrimob Polda DIJ melakukan sterilisasi puluhan rumah peribadatan di seluruh Jogjakarta. Melibatkan puluhan personel yang terbagi dalam tiga tim.

Diawali dengan sterilisasi di empat kabupaten, Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul.

Dansubden Penjinak Bom Dentasemen Gegana Satbrimob Polda DIJ AKP Suripto menuturkan sterilisasi berlangsung selama dua hari. Untuk hari kedua fokus pada rumah peribadatan di kawasan kota Jogja.

Proses ini menggunakan beberapa alat pendeteksi milik Satbrimob Polda DIJ.

“Kalau untuk wilayah Sleman ada 20 gereja yang jadi prioritas. Optimalisasi tim dibagi menjadi tiga dengan tanggungjawab wilayah yang berbeda,” jelasnya saat ditemui di Gereja Santo Aloysius Gonzaga Mlati Sleman, Senin (23/12).

Tim satu dipimpin langsung AKP Suripto dengan wilayah Sleman barat hingga Kulonprogo. Tim dua menyisir Sleman Tengah dan lanjut ke Kabupaten Bantul. Tim tiga menyisir wilayah Sleman timur dan lanjut ke Kabupaten Gunungkidul.

Kurang lebih satu jam tim melakukan pemeriksaan ke seluruh sudut gereja. Mulai dari kursi, mimbar, gorong-gorong hingga setiap ruangan. Tujuannya memastikan agar aman untuk digelar ibadah misa Natal.

“Agar misa bisa berjalan dengan nyaman, kemudian bisa melaksanakan ibadah Natal tahun ini dengan aman tanpa ada gangguan apapun,” ujarnya.

Suripto memastikan sterilisasi berjalan optimal. Terlebih alat-alat yang digunakan mampu menjangkau sudut-sudut terkecil gereja. Dia memastikan sterilisasi hari pertama tidak ada temuan mencurigakan.

Selain itu, pengamanan rumah peribadatan juga menjadi tanggungjawab masing-masing wilayah. Ranah ini menjadi tanggungjawab masing-masing Polsek dan Polres setempat. Baik untuk pengamanan di dalam maupun luar gereja.

Walau begitu Satbrimob Polda DIJ tetap standby. Terlebih saat ini masih dalam masa Operasi Lilin Progo 2019. Artinya seluruh pasukan tetap siaga selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020.

“Kami tetap siaga di tiga titik. Sleman di Gereja Banteng, lalu kota Jogja di Gereja Kotabaru dan Bantul di Gereja Ganjuran. Jika sewaktu-waktu butuh backup, masing-masing tim siap meluncur,” katanya. (dwi/riz)