RADAR JOGJA – Ajang Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020 telah rampung digelar. Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) total berhasil meloloskan 193 atlet yang sesuai dengan kriteria dari pengurus besar (PB) masing-masing cabang olahraga (Cabor).
Namun, dari jumlah tersebut hanya ada 104 atlet saja yang dinyatakan memenuhi syarat dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIJ. Yakni, atlet yang mampu menjadi juara 1 hingga 3 untuk kualifikasi tingkat nasional atau juara umum untuk kualifikasi wilayah.
Sementara sisanya sebanyak 89 atlet dinilai gagal. Mereka belum berhasil memenuhi kriteria KONI DIJ untuk bisa masuk dalam kontingen Pusat Latihan Daerah (Puslatda) PON.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum KONI DIJ Djoko Pekik Irianto mengatakan, sebetulnya sejak awal pihaknya menargetkan sebanyak 150 atlet untuk lolos ke PON XX Papua 2020. Sehingga apabila mengacu pada jumlah tersebut, menurut dia, masih ada banyak ruang bagi sejumlah atlet untuk bisa masuk menjadi kontingen puslatda.
Nah, saat ini Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI DIJ sedang membahas terkait penambahan atlet yang lolos ke PON. “Sebagai masukan, saya meminta untuk menambah grade kriteria KONI DIJ. Menjadi juara 1-4 untuk kualifikasi tingkat nasional dan juara 1-2 untuk kualifikasi tingkat wilayah,” ujarnya.
Djoko menuturkan, apabila memungkinkan, dia meminta untuk atlet yang dinilai betul-betul potensial meraih medali dimasukkan dalam kontingen. Hal ini, menurutnya, bisa langsung dikonsultasikan kepada pelatih yang bersangkutan. ”Apakah dengan peringkat yang diraih saat ini, atlet tersebut mampu meraih medali di PON mendatang atau bersaing dengan atlet yang ada di atasnya?” tegasnya. (cr18/amd)