RADAR JOGJA – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) belum lama ini menggelar sosialisasi program KKN-PPM dan PKM UMY 2020 di Desa Singoyudan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen.
Dibantu Tim KKN-PPM UMY Kelompok 149 Dusun Kademangan, ada tiga Dosen yang melakukan pengabdian masyarakat. Mereka adalah Sakir Ridho Wijaya, SIP, MIP; Reni Budhi Setianingrum, SH, MKn; dan Aswad Ishak, MSi.
Ketua Tim PKM UMY Sakir Ridho Wijaya SIP MIP mengatakan, dalam PKM ini terdapat dua program unggulan yang diusung Tim, yakni pemberdayaan PKK melalui pembentukan bank sampah dan penyusunan buku profil Desa Singoyudan.
Sakir mengungkapkan, program pertama diadakan agar masyarakat sadar akan peningkatan kepedulian lingkungan, mengerti akan pemanfaatan dan pengelolaan sampah secara benar. Hal tersebut dikatakan guna melindungi lingkungan dan alam sekitar.
“Selain itu, kegiatan diselenggarakan sekaligus untuk meningkatkan kreativitas warga agar limbah sampah dapat difungsikan maksimal menjadi barang yang bernilai ekonomi,” ujar Koordinator Lab Ilmu Pemerintaahan UMY ini saat ditemui disela acara.
Dosen lain, Reni Budhi Setianingrum, SH menambahkan hal tersebut dianggap penting mengingat limbah sampah dapat mencemari lingkungan. Dampaknya jelas mengganggu berlangsungnya kehidupan manusia maupun hewan.
Sampah yang dibiarkan menumpuk tidak sedap dipandang mata. Belum lagi bau yang ditimbulkan akan sangat mencemari udara sekitar yang lama-kelamaan berdampak pada kesehatan. “Oleh karena itu, diperlukan adanya gerakan memilah sampah di masyarakat untuk mendukung program ini,” tegasnya.
Sementara itu, Aswad Ishak, MSi menyebutkan, kegiatan tidak hanya berhenti pada sosialisasi Bank Sampah saja, namun masih ada tahapan lanjutan. Yakni studi banding mengenai Bank Sampah, dilanjutkan pembentukan pengurus, kemudian launching Bank Sampah dan pengelolaan lanjutan.
“Hingga tercipta masyarakat yang mandiri, berswadaya, mampu mengadopsi inovasi, dan memiliki pola pikir modern,” katanya.
Program kedua yakni penyusunan buku profil Desa Singoyudan. Menurutnya, Desa Singoyudan selama ini belum pernah memilikinya. Padahal, buku profil desa dinilai sangat penting. Memiliki manfaat beragam, contohnya, sebagai dasar acuan pengambilan kebijakan, pengajuan bantuan, hingga menunjang keperluan data pemilihan umum.
Aswad menambahkan, buku Profil Desa ini berisi seluruh data penduduk. Sekaligus kategori perekonomian warganya. “Jumlah yang sejahtera berapa, lalu pra sejahtera berapa. Ada semua lengkap,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Desa Singoyudan Situr mengatakan, dengan adanya kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi desanya. Dirinya mengaku sangat mendukung program pengabdian masyarakat tersebut. “Kami siap bersinergi dengan Tim supaya programnya dapat berkelanjutan,” kata Situr. (naf/ila)