RADAR JOGJA – Teror aksi eksibisionis di kawasan kampus Universitas Ahmad Dahlan mulai terungkap. Warga bersama Polisi telah menangkap salah seorang pelaku bernama Septania Wahyu Anggara, selanh sehari usai beraksi di gang Nangka, Warungboto, Umbulharjo Kota Jogja, Selasa (14/1).
Kapolsek Umbulharjo Kompol Alaal Prasetyo menceritakan kronologi kejadian. Berawal saat korban berinisial DR bertatap muka dengan pelaku. Kala itu pelaku bertanya alamat kepada mahasiswi Universitas Teknologi Yogyakarta ini.
“Kejadiannya jam 14.30 WIB tepat di depan kos teman korban, hari Senin (13/1). Alibinya tanya alamat kost, tiba-tiba dia (Septania) menurunkan resleting dan mengeluarkan kelaminnya dan mempertontonkan kepada korban,” jelasnya ditemui di Mapolsek Umbulharjo, Rabu (15/1).
Saat beraksi, tindakan pelaku tergolong nekat. Mulai dari memilih korban hingga melakoni aksinya. Terbukti jarak antara korban dan pelaku saat beraksi kurang dari setengah meter.
Untuk memudahkan aksinya, Septania mengendarai Honda Vario AB 3741 LA. Saat korban berteriak, pelaku langsung melarikan diri. Sayangnya dalam aksi kali ini pelaku berhasil ditangkap warga.
“Jaraknya itu dekat sekali, tidak ada setengah meter. Korban jelas ketakutan dan syok. Setelahnya teriak langsung masuk kost,” ujarnya.
Pasca tertangkap, polisi melakukan penyidikan untuk mengungkapkan fakta lainnya. Ternyata pelaku bukan kali ini saja beraksi. Septania pernah juga beraksi di sejumlah wilayah Umbulharjo.
Proses penangkapan tak jauh dari lokasi eksibisionis. Artinya pelaku tak memiliki rasa takut untuk mengulangi perbuatannya. Termasuk pemilihan lokasi dalam melakoni aksinya.
“Pelaku berhasil diamankan di lokasi yang sama. Ciri fisik sama seperti yang diutarakan korban. Pelaku juga mengakui perbuatannya,” kata Alaal.
Atas perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 281 KUHP tentang melanggar kesusilaan di depan umum. Ancaman hukuman bagi pelaku mencapai 2 tahun delapan bulan kurungan penjara.
“Pelaku pada November lalu pernah beraksi ditempat yang sama. Lalu juga pernah beraksi di kawasan kampus Universitas Ahmad Dahlan tapi waktunya lupa. Masih kami dalami kalau ada TKP lain,” katanya.
Septania terlihat tidak terlalu menyesali perbuatannya. Ditanya alasannya, warga Sidobali Muja Muju Umbulharjo ini memiliki jawaban singkat.
“Kepuasan saja saat korban histeris lihat (alat kelamin),” ujarnya. (dwi/tif)