RADAR JOGJA – Bayi mungil tak berdosa dibuang di ruas jalan Dusun Tegalsari, Umbulmartani, Ngemplak Sleman, pukul 08.00 WIB, Senin (20/1). Plasentanya belum kering dan masih menempel. Bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan dalam kondisi hidup dan sehat.
Penemu bayi, Teguh Rahayu Slamet menuturkan awalnya dia mendapat laporan seorang mahasiswa. Kebetulan lokasi bayi tersebut tak jauh dari kediamannya. Ketua RW 06 Tegalsari ini pun segera mengevakuasi sang bayi.
“Saat itu saya dapat laporan mahasiswa, ada kotak kardus mencurigakan. Saat saya datangi ternyata didalamnya ada bayi perempuan. Bayinya cantik, putih, mancung dan sehat,” jelasnya ditemui Puskemas I Ngemplak, Senin siang (20/1).
Kemudian pria paruh baya ini segera menghubungi satpam perumahannya untuk mengamankan lokasi penemuan bayi dan sekitarnya. Langkah ini ditempuh karena saat itu warga mulai berkerumun.
Selanjutnya Teguh membawa bayi perempuan tersebut ke Puskemas II Ngemplak. Karena kurangnya kelengkapan alat, fasilitas rawat inap dan inkubator, akhirnya dirujuk ke Puskesmas I Ngemplak.
“Langsung saya bawa ke Puskemas pembantu (Puskesmas II Ngemplak), tapi langsung diminta rujuk ke sini (Puskemas I Ngemplak). Saya juga langsung telpon Polsek untuk tindak lanjutnya,” katanya.
Teguh menduga pembuangan bayi dilakukan tidak lama sebelum ditemukan. Karena kulit bayi masih terasa hangat. Artinya tidak terlalu lama terpapar hawa dingin di pagi hari. Saat ditemukan bayi ditaruh dalam kardus kotak mie instan. Bayi mungil itu terbungkus dalam bedong kain dan berselimut jaket parasit. Saat dievakuasi, bayi ini diam dan tidak menangis.
“Bedongnya itu rapi sekali, bukan asal gubetke kain. Tadi sempat dibuka dan diganti kain bedongnya sama Bu Kapolsek. Kalau berat tidak salah 2,5 kilogram. Kondisinya sehat,” ujarnya.
Dia tidak ingin berspekulasi terkait siapa pelakunya. Namun berdasarkan pendataan terbaru, tidak ada warganya yang sedang hamil. Teguh menduga pelaku pembuangan bayi berasal dari luar RW wilayahnya.
“Lokasi pembuangan itu di pereng sungai, sampingnya sudah tebing sungai. Lokasi ini biasanya ramai orang melintas. Apalagi kawasan sini banyak mahasiswanya,” jelasnya. (dwi/tif).