RADAR JOGJA – Warga Moyudan dihebohkan dengan penemuan seekor buaya di aliran sungai Progo, Rabu pagi (5/2). Hewan amfibi tersebut ditemukan di bawah jembatan Ngapak Desa Sumberarum. Panjang buaya mencapai 1,5 meter.
Kapolsek Moyudan AKP Muhammad Darban menuturkan detil penemuan. Berawal saat warga Gejagan Sumberarum, Lukito, 35, sedang memancing di aliran sungai tersebut. Saat menyisiri pinggiran sungai, dia melihat buaya kecil berlari.
“Penemuannya jam 06.00 pagi di Jembatan Ngapak. Saat itu posisi buaya ada di pinggiran sungai mau ke arah tengah. Langsung ditangkap dan diamankan oleh Lukito,” jelasnya, ditemui di Mapolsek Moyudan, Rabu (5/2).
Awalnya saksi penemu mengira hewan tersebut adalah biawak. Hingga akhirnya saat didekati terlihat moncong dan kulit buaya. Saksi selanjutnya melaporkan ke tetangga dan diteruskan kepada personel Polsek Moyudan.
Kini jajarannya tengah menyelidiki asal muasal buaya tersebut. Besar dugaan hewan amfibi ini dilepas atau terlepas. Karena kawasan tersebut tidak ada sejarah habitat buaya sungai.
“Paling banyak itu biawak, sehingga awalnya saksi masih santai. Warga sekitar memang biasa berburu biawak. Baru kali ini ada buaya, sebelum-sebelumnya tidak pernah,” ujarnya.
Kini jajarannya tengah berkoordinasi dengan BKSDA Jogjakarta untuk menyerahkan buaya. Termasuk melacak dugaan adanya habitat buaya di sungai tersebut.
Darban meminta agar warga tidak panik. Terlebih jika ada temuan hewan sejenis. Langkah awal yang perlu dilakukan yakni dengan mengamankannya, selanjutnya dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
“Langsung kami serahkan ke BKSDA. Dulu sempat ada buaya tapi di Kwagon Godean, itupun aliran sungainya berbeda dengan yang sekarang (Sungai Progo),” katanya.
Sang penemu buaya, Lukito menuturkan buaya ditemukan dalam kondisi terikat. Tepatnya di bagian moncong sungai dan kaki bagian depan. Hanya saja saat berlari, lakban pengikat kaki depan sudah terlepas.
“Lagi mau mancing, tiba-tiba lihat buayanya lari. Awalnya didarat, posisinya mau berlari ke arah sungai langsung saya cegat. Setelah ketangkap saya telepon tetangga untuk bawa bagor kesini,” ujarnya. (dwi)