RADAR JOGJA – Tahapan sosialisasi wacana pembangunan tol Jogjakarta telah memasuki konsolidasi. Seluruh stakeholder terkait tengah berkoordinasi. Terkait pendataan terbaru luasan lahan dan bidang terdampak.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetaru) DIJ Krido Suprayitno menuturkan, konsolidasi berlangsung hari ini. Melibatkan seluruh pemerintah desa dan kecamatan wilayah terdampak. Langkah ini juga menjadi tenggat waktu pemutakhiran data.

“Konsolidasi untuk wilayah yang sudah mendapatkan sosialisasi. Kami menerima hasil validasi pasca sosialisasi. Untuk selanjutnya disusun sebagai persiapan penyelenggaran konsultasi publik,” jelasnya, Rabu (12/2).

Dalam tahapan ini juga tersusun kalkulasi dampak risiko. Tujuannya mengantisipasi dan penyusunan solusi atas masalah yang timbul. Pada tahapan konsultasi publik berlangsung secara terbuka.

“Rabu ini gambar (peta terdampak) sudah fix. Jadi secara prinsip sudah memungkinan menyelenggarakan konsultasi publik,” ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya juga tengah menyiapkan sosialisasi trase berikutnya. Berdasarkan catatan ada sejumlah wilayah yang masuk dalam tahapan kedua. Meliputi Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok dan dua desa di Kecamatan Mlati, Sinduadi dan Sendangadi.

Pertimbangannya adalah kompleksitas yang tinggi. Walau berstatus desa, namun ketiga wilayah ini memiliki dinamika yang tinggi. Mulai dari tingginya tingkat hunian hingga aktivitas perekonomian di sepanjang wilayah terdampak.

Mantan Kepala Pelaksana BPBD DIJ ini meminta agar pemerintah desa aktif. Tahapan sosialisasi dan validasi harus benar-benar tuntas. Dapat pula melibatkan dukuh hingga kepala RT. Tujuannya agar tak ada data yang terlewat.

“Secara paralel pertengahan Februari sosialisasi trase berikutnya. Ini harus matang juga. Untuk Caturtunggal, Sendangadi dan Sinduadi memang setelah 17 Februari. Acuan yang digunakan adalah Condongcatur sebagai sampel perkotaan,” katanya. (dwi/ila)