RADAR JOGJA – Menjelang operasi penuh Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo pada 28 Maret, Pemerintah Provinsi DIJ masih memiliki pekerjaan yang mesti dituntaskan. Pemprov harus menyiapkan akses transportasi yang memadai untuk memudahkan pengguna menuju bandara baru tersebut.

Harus ada. Paling tidak, setiap satu jam harus ada moda transportasi yang melayani pemumpang menuju YIA.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, transportasi darat menuju bandara dapat menggunakan akses jalur kereta api dan jalan tol. Khusus akses jalan tol, saat ini belum memadai.

Budi mengimbau PT Kereta Api Indonesia menambah jalur kereta api dari Kota Jogja menuju Stasiun Wojo di Kulonprogo. “Paling tidak setiap satu jam ada kereta yang berangkat,” jelas Budi di Grha Sabha Pramana Jogjakarta, Senin (17/2).

Setelah dari stasiun, tambah Budi, penumpang bisa melanjutkan perjalanan menggunakan shuttle yang telah disediakan. Bekerja sama dengan Perum Damri, beberapa shuttle telah diujicobakan. Kendaraan tersebut tersedia di beberapa titik di wilayah Sleman.

Nantinya, shuttle juga disediakan di lawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Langkah ini untuk menjangkau penumpang yang ada di wilayah kota. “Masih ditentukan antara di University Center UGM atau Lembah UGM. Sedangkan di Sleman, ada di Hartono Mall dan Sleman City Hall,” tambah Budi.

Dengan adanya shuttle, moda transportasi bisa berangkat setiap setengah jam sekali. Kendaraan harus berangkat baik saat ada maupun tidak ada penumpang. Hal ini dilakukan agar penumpang bisa sampai ke bandara tepat waktu.

Menurut Budi, kesiapan YIA telah mencapai 98 persen. Meskipun belum mencapi seratus persen, dia mengimbau maskapai penerbangan untuk mempersiapkan pemindahan jalur penerbangan penumpang. Selain itu,maskapai perlu memindahkan peralatan ke YIA. (eno)