RADAR JOGJA – Warga maupun wisatawan di kawasan pantai selatan perlu mewaspadai  potensi angin kencang dan tingginya curah hujan. Cuaca ekstrem diprediksi akan melanda beberapa hari kedepan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim SAR Koordinator Wilayah (Korwil) II Gunungkidul Marjono Minggu (1/3). Dijelaskan, informasi cuaca ekstrem diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).

“BMKG memprediksi adanya potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Yang harus diwaspadai adalah bencana yang diperkirakan muncul akibat dari hujan lebat disertai angin kencang,” kata Marjono.

Sebagai langkah antisipasi pihaknya mengimbau kepada nelayan dan pengunjung supaya meningkatkan kewaspadaan. Regu penyelamat juga disiagakan di kawasan Pantai Selatan. Selain memberikan imbauan melalui pengeras suara, komunikasi langsung juga dilakukan kepada pengunjung maupun nelayan. “Sejauh ini, hingga siang ini (kemarin) gelombang landai. Sementara wisatawan cukup banyak sehingga petugas ekstra ketat mengingatkan supaya hati-hati,” ujarnya.

Sebanyak 57 personel dikerahkan untuk mengamankan kawasan di sepanjang Pantai Selatan. Tim SAR disebar ke 18 titik pantai dari Pantai Pok Tunggal hingga Pantai Gesing. Pengawasan ekstra dilakukan dipantai Baron, menyusul beberapa waktu terakhir banyak terjadi laka laut.

“Kepada pengunjung kami terus mengingatkan agar mengindahkan imbauan. Rambu larangan berteduh dibawah tebing hendaknya dipatuhi demi keselamatan bersama,” ujarnya.

Sementara itu,   Koordinator SAR Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko meminta nelayan tidak memaksakan diri untuk melaut jika kondisi cuaca dan gelombang laut tidak bersahabat. Jika melaut dia menyarankan supaya dilakukan secara bersama-sama. “Sebisa mungkin jangan nekat melaut sendirian,” kata Sunu.

Terpisah, seorang nelayan Suraji mengatakan, ancaman bagi nelayan saat ini adalah curah hujan disertai angin kencang. Tidak sedikit pencari rejeki laut balik kanan sebelum memperoleh tangkapan lantaran cuaca tidak memungkinkan.

“Hanya sebentar melaut. Berangkat dini hari dini hari tapi pada jam 9 pagi sudah mendarat,” kata Suraji. (gun)