RADAR JOGJA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas menilai korupsi tak kunjung reda, justru semakin bergerak masif dalam beberapa dekade terakhir. Hal tersebut disampaikan dalam Kuliah Umum Pengenalan dan Pencegahan Korupsi serta Penguatan Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (4/3).
Pemaparannya bertajuk Kejahatan Perampokan Kekayaan Negara (Korupsi); Ideologi, Pola, dan Konsep Pencegahannya.
“Ideologi mengalami internalisasi dan penguatan melalui tradisi berfikir, relasi, kontemplasi selain konseptualisasi dan aktualisasi serta institusionalisasi kedalam dan keluar. Demikianlah korupsi, sebagai nilai atau tradisi yang telah menjadi sebuah ideologi yang hidup (Living Ideology),” jelasnya.
Busyro menyebut pola korupsi dimulai dari penciptaan iklim, zona nyaman dan pembiasaan.
“Ketika membuat nyaman kemudian dibentuk dalam aturan, surat, sampai undang-undang. Modusnya banyak,” tegasnya.
Tradisi dalam kelompok atau organisasi lembaga negara, lanjutnya, juga menjadi pola tersendiri. Mulai dari sistem regulasi dalam bentuk surat, rekayasa perumusan BAP, hingga penerbitan sejumlah kebijakan lembaga Negara baik pusat maupun daerah.
“Praktik korupsi dalam pusaran politik pun kerap terjadi, seperti permainan imbalan saat pemilu atau pilkada, distribusi perijinan proyek juga infrastruktur di berbagai sektor, pola rekruitmen pejabat, dan pengamanan keberlanjutan kebijakan,” paparnya.
Oleh karena itu Busyro mengatakan pentingnya dekonstruksi paradigma makna kehidupan, ilmu, dan profesi sebagai strategi pencegahan. “Spiritualitas dalam rumah tangga, kampus, dan profesi yang dinamis juga perlu dilakukan,” tambahnya.
Busyro meminta para anak muda khususnya mahasiswa menggalakkan riset berbasis masalah dan kebutuh rakyat, di samping kajian lintas disiplin. Klusterisasi hasil kajian untuk FGD, seminar nasional maupum Internasional juga direkomendasikan untuk pemerintah dan masyarakat sipil.
“Ditambah harus ada orang-orang baik dan benar-benar berkompeten dibidangnya untuk ditempatkan di berbagai sector dalam Negara,” tandasnya. (sky/tif)