RADAR JOGJA – Berkaitan dengan acara Harlah ke-94 NU yang akan dilaksanakan di Masjid Gede Kauman, namun akhirnya dipindah ke UNU (Universitas Nahdlatul Ulama), Gerakan Pemuda Ansor dan Banser pun ikut angkat bicara.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Jogja Nur Khasani mengatakan, pihaknya menyatakan sikap mereka yakni :

1. Ansor dan Banser pada posisi Benteng Ulama, menjunjung tinggi maksud dan tujuan dilaksanakanya acara Harlah NU Kota Yogyakarta ke 94 sebagai upaya membangun Ukhuwah Islamiyah antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah serta Organisasi keagamaan yang lain.

2. Mengapresiasi Masjid Gede Kagungan Dalem sebagai simbol dan ikon Kota Yogyakarta yang penggunaanya diatur oleh Kawedanan Pengulon sehingga dipandang perlu untuk diterbitkanya Juklak/Juknis oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

3. Menyesalkan adanya aksi penolakan atas acara Harlah Nahdlatul Ulama Kota Yogyakarta ke 94 dari sebagian warga/ormas Pemuda Muhammadiyah baik tersirat maupun tersurat telah menciderai semangat persatuan umat, hal tersebut mencerminkan sikap Intoleransi jauh dari sikap tepa selira.

4. Ansor menginstruksikan kepada seluruh anggota Banser dalam kondisi SIAGA melawan gerakan Intoleransi dari sekelompok orang/ormas yang akan mengganggu kenyamanan Kota Yogyakarta dan mengidentifikasi by name, by adress oknum-oknum yg terlibat di dalamnya.

5. Menginstuksikan Banser untuk mengamankan seluruh Warga Nahdliyin,  aset-aset Nahdlatul Ulama dan situs/simbol budaya Jogja/Keraton dengan bekerjasama bersama aparat terkait agar tetap satu Komando Organisasi. (*/tif)