RADAR JOGJA – Virus korona memberikan dampak tersendiri untuk dunia pariwisata. Kepala Dinas Pariwisata DIJ Singgih Rahardjo mengatakan, telah menata sektor industri pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan domestik. Kebijakan ini mengadaptasi kebijakan Pemerintah Pusat.

Salah satunya penerapan kebijakan insentif. Mulai dari diskon tiket pesawat, diskon pajak hotel dan pajak restoran. Singgih tak menampik adanya keterbatasan sektor wisata mancanegara. Itu akibat berkurangnya wisatawan asing karena ada kebijakan untuk tidak terbang dari dan ke Indonesia.

Alhasil kini untuk mendatangkan wisata terfokus pada sektor wisata domestik. Baik untuk kedatangan maupun program wisata yang diusung.

”Ada satu diksi yang kemudian kami jadikan sebagai satu strategi yaitu staycation. Itu konsepnya berwisata dalam negeri, tidak ke luar negeri. Nanti berwisatanya di dalam negeri saja,” ujarnya ditemui Selasa (3/3).

Sebagai gambaran, jumlah wisatawan mancanegara medio 2019 mencapai 433 ribu. Dominasi pengunjung berasal dari Malaysia dan Singapura. Kedua negara ini secara berurutan menempati posisi pertama dan kedua.

Negara Tiongkok, lanjutnya, menempati peringkat keenam. Jumlah wisatawan asal negara tirai bambu ini mencapai 19 ribu orang. Seluruhnya melalui penerbangan singgah dari Singapura.

”Penurunan angka wisatawan tentu ada. Dari bandara Adisutjipto saja sudah turun 37 persen. Angka ini jauh lebih besar penerbangan yang turun di Bali,” katanya. (dwi/ila)