RADAR JOGJA  – RSUP Sardjito menerima satu lagi pasien suspect Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Pasien berusia 3 tahun tersebut mengalami gejala batuk, pilek, sesak nafas dan demam. Selain itu juga sempat berkunjung ke wilayah Depok, Jawa Barat. Wilayah tersebut menjadi lokasi pertama Covid-19 terdeteksi di Indonesia.

Kendati demikan dokter Spesialis Anak Konsultan Paru Anak RSUp Sardjito Amalia Setyati memastikan belum tanda yang mengarah pada Covid-19.

“Kalau hasil analisis wawancara kami memang tidak ada kontak dengan pasien positif sebelumnya. Tapi karena pulang dari wilayah yang terdapat positif maka statusnya pasien dalam pengawasan. Setibanya di rumah sakit, sudah kondisi demam 38,7 derajad celcius,” jelasnya ditemui di RSUP Sardjito, Selasa (10/3).

Pasien, lanjutnya, berada di Depok dari 27 Februari hingga 3 Maret. Anak laki-laki ini langsung mengalami sakit setibanya di Jogjakarta. Penanganan awal, pasien sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Kota Jogja.

Penanganan lebih lanjut, pasien langsung rujuk RSUP Sardjito, Senin malam (9/3). Setibanya di rumah sakit rujukan nasional, pasien mendapatkan perawatan intensif. Tindakan pertama berupa upaya medis standar baku Covid-19 ke ruang isolasi.

“Penanganan tadi malam (9/3) langsung tangani untuk sampel swab dan juga ambil sampel darah. Pagi ini (10/3) swab hari kedua dan sudah  kami kirim ke Litbangkes,” ujar Kepala Instalasi Anak-Anak RSUP Sardjito ini.

Berdasarkan rekam medis, ada perubahan signifikan. Tercatat suhu tubuh per hari ini sudah mendekati normal, 36 derajad celcius. Selain itu pernafasan balita ini sudah 36 kali per menit. Artinya kondisi kesehatan pasien sudah stabil.

Amalia menduga balita tersebut mengalami kecapekan. Terlebih waktu berkunjung hampir sepekan. Kondisi ini normal untuk anak seusia pasien. Hanya saja aturan medis tetap berlaku sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.

“Siang ini sudah tidak ada demam dan tidak ada sesak nafas. Pernafasan sudah normal dan anaknya memang tidak rewel. Pneumonia jelas membaik, tapi karena ada riwayat perjalanan (ke Depok) maka tetap pengawasan,” katanya.

Terkait hasil, Amalia tidak bisa menjanjikan cepat. Karena kewenangan berada di tangan Litbangkes. Setidaknya membutuhkan waktu tiga hari hingga sepekan untuk uji laboratorium. Dalam kurun waktu itupula pasien wajib dirawat di ruang isolasi.

“Secara standar panduan klinis kami berikan antiobiotik selama dalam masa pengawasan. Kalau untuk pemeriksaan keluarga belum ada. Karena kasus ini juga belum positif, masih menunggu Litbangkes dulu,” ujarnya.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sardjito Rukmono Siswishanto menjamin belum ada pasien positif Covid-19 di RSUP Sardjito bahkan DIJ. Walau begitu tetap ada pasien berstatus pengawasan. Seluruhnya mendapatkan perawatan medis di ruang isolasi.

“Kalau untuk RSUP Sardjito hanya satu pasien usia anak-anak. Pasien WNA Jepang sudang pulang ke negaranya Senin kemarin (9/3). Hasilnya negatif Covid-19 sehingga diijinkan pulang,” katanya. (dwi/tif)