RADAR JOGJA – Antisipasi penyebaran virus korona (Covid-19) dilakukan secara serius di Purworejo. Sebuah pabrik pengolahan kayu terpaksa dihentikan sementara waktu. Pegawainya dirumahkan atau diminta tidak bekerja.

Hal tersebut dipicu kayu olahan yang diproduksi selama ini dikirim ke Tiongkok. Sedangkan keran ekspor kayu olahan saat ini sedang ditutup.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Purworejo Gathot Suprapto menyatakan, jumlah pekerja di pabrik yang berada di Kelurahan Sucen Jurutengah, Kecamatan Bayan, itu sekitar empat ratus orang. “Pabrik tengah merumahkan karyawan. Namun, ada penggiliran pekerja yang masuk,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya Kamis(12/3).

Gathot menjelaskan, para pekerja bisa menerima kondisi tersebut. Mereka memahami kebijakan perusahaan.

“Di Purworejo, ya baru pabrik itu yang terdampak karena adanya korona. Sementara yang lain tidak ada masalah karena produksinya tidak dikirim ke Tiongkok,” papar Gathot.

Antisipasi terhadap korona juga dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo. Mereka memantau lima warga yang Januari lalu melakukan perjalanan di negara yang terjangkit virus korona.

Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo dr Darus mengatakan, pantuan telah selesai dilakukan. Tidak ditemukan adanya gejala positif korona.

“Warga ini amat responsif. Di mana, ada pihak keluarga yang mengabarkan kepada petugas medis jika mereka baru saja melakukan perjalanan ke wilayah terjangkit,” kata Darus Kamis (12/3).

Petugas kesehatan segera berkunjung ke rumah kelima warga itu. Kelima orang itu membuka diri sehingga terjalin komunikasi intensif.

“Sesuai SOP (standar operational procedur), pantauan dilakukan selama 14 hari. Selama itu tidak menunjukkan gejala klinis korona,” imbuh Darus.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purworejo Said Romadhon menegaskan Dinkes Purworejo telah melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi penyebaran wabah ini. Di antaranya, menyampaikan sosialisasi dan pedoman penanganan kewaspadaan pada fasiltas pelayanan kesehatan. Yakni, puskesmas, klinik, rumah sakit daerah, rumah sakit swasta, lintas sektoral, camat, kepala desa, dan sekolah-sekolah.

“Dinkes juga mengaktifkan surveilans dan menyiapkan RSUD Tjitrowardojo untuk kesiapan sebagai rumah sakit tujukan pasien suspek Covid-19,” kata Said.

Masyarakat dihimbau untuk menghindari kontak dengan virus dan meningkatkan daya tahan tubuh dan kebugaran tubuh. Jaga kebersihan diri dengan segera mandi dan mencuci baju yang dipakai sehabis bepergian,  sering mencuci tangan pakai sabun (CTPS) atau cairan pembersih. (udi/amd)