RADAR JOGJA – Pembatasan aktivitas di kawasan Solo Raya oleh Wali Kota FX Hadi Rudyatmo belum terlalu berimbas pada Jogjakarta. Termasuk aktivitas perlintasan moda transportasi khususnya kereta api. Terpantau arus penumpang di Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Tugu masih normal.

Salah satunya adalah Rike Novelsari, 18. mahasiswi Politeknik Kesehatan (Poltekes) Solo ini masih beraktivitas normal. Walau begitu perempuan asal Palembang ini tetap waspada. Terlebih tempatnya tinggal saat ini berstatus kejadian luar biasa (KLB) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Lumayan bikin was-was juga sih. Solo ada info seperti itu, jadi aktivitas luar ruang agak dibatasi. Mungkin kegiatannya dibanyakin di kos saja,” jelasnya, ditemui di Kereta Prameks yang berhenti di Stasiun Tugu Jogjakarta, Sabtu (14/3).

Perasaan yang sama juga dirasakan Cintya. Perempuan muda berusia 15 tahun ini melengkapi diri dengan perlindungan pribadi. Mulai dari hand sanitizer hingga masker penutup mulut dan hidung. Cara ini setidaknya sebagai cara preventif dari penyebaran Covid-19.

“Pasti waspada juga karena kan yang ngumumin walikotanya langsung. Tapi sudah siap perlengkapan kesehatan pribadi. Setidaknya sudah merasa lebih aman,” kata salah satu siswi SMK negeri di Kota Jogja ini.

Manager Humas PT KAI Daerah Operasional (DAOP) 6 Eko Budiyanto memastikan aktivitas perkeretapian tetap normal. Terutama untuk rute yang menuju dan dari wilayah Solo Jawa Tengah. Belum ada perubahan jadwal hingga pembatasan jadwal pemberangkatan.

Jajarannya pun tak ingin menyepelekan. Upaya preventif tetap berlangsung baku. Diawali dengan screening calon penumpang yang datang. Berupa pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun. Selain itu juga penyiagaan hand sanitizer di setiap pintu masuk.

“KLB Solo tidak ada masalah, tapi tidak menyepelekan. Tetap lakukan sesuai protap dan protokol. Setiap calon penumpang yang datang wajib dicek suhu tubuhnya. Lalu hand sanitizer tersedia di pintu masuk, ruangan kantor hingga toilet,” tuturnya.

Tindakan pencegahan ini tetap melalui rujukan. Apabila pasien dalam kondisi tak sehat ada tindakan lanjutan. Diawali dengan pemeriksaan di pos kesehatan. Selanjutnya membawa calon penumpang ke rumah sakit terdekat.

Tak hanya penumpang, DAOP 6 juga melakukan sterilisasi terhadap gerbong kereta. Tindakan ini berlangsung dalam jeda menunggu penumpang. Seluruh gerbong khususnya sisi dalam dibersihkan secara detail.

“Ini tidak hanya untuk Covid-19 tapi juga untuk sakit lainnya. Selama ini memang sudah berlaku. Tapi adanya antisipasi corona maka lebih dipertegas lagi. Kami juga membagikan masker kepada penumpang jika dibutuhkan,” katanya.

Terkait jumlah penumpang belum ada penurunan signifikan. Tercatat sebanyak 10 ribu penumpang menggunakan jasa kereta Prameks. Kereta ini merupakan moda transportasi utama menuju Kota Solo. Masih ditambah kereta api lainnya yang berhenti maupun singgah di Solo.

“Hari ini terlihat sepi karena momen weekend. Aktivitas kerja lebih minim dibanding hari normal. Prameks ini kan moda transportasi pelaju. Saat ini memang belum ada data penurunan,” ujarnya.

Walau begitu Eko mengakui ada sejumlah agenda yang dibatalkan, seperti program pengenalan transportasi publik kepada siswa sekolah. Tercatat sejumlah jadwal kegiatan tersebut dibatalkan atau diundur hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

“Masuk dalam edukasi kurikulum sekolah dalam mengenalkan transportasi umum. Kemungkinan ditunda keberangkatannya, karena ada sekolah diliburkan juga. Respon atas kebijakan Pemerintah Solo tentang KLB Covid-19,” katanya. (dwi/tif)