RADAR JOGJA – Pemerintah DIJ melalui Dinas Kesehatan DIJ tengah melakukan upaya tracing atau pelacakan persebaran virus korona atau Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan DIJ Pembajoen Setiyaning Astutie menyebutkan, tracing berdasarkan satu pasien anak positif Covid-19 di RSUP Dr Sardjito.
Pasien dengan nomor kasus 49 itu sebelumnya bepergian ke salah satu lokasi ditemukannya pasien positif Covid-19, Depok, Jawa Barat.
“Hasil tracing kami, keluarga pasien pergi dengan enam orang,” katanya dalam jumpa pers di Kepatihan, Senin (16/3).
“Jadi dia (pasien positif) ini pergi dengan siapa saja, lalu enam ini pergi ke mana saja. Mereka ini sudah kontak erat kan, kebetulan satu keluarga, satu atau dua rumah begitu. Kami cari mereka ke mana dan kontak dengan siapa saja,” paparnya.
Dua di antaranya yakni orang tua si anak sudah masuk dalam daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUP Dr Sardjito. Sedangkan, empat anggota keluarga lainnya masih berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Sebelum dirujuk ke RSUP Dr Sardjito, pasien anak tersebut pernah dirawat di RS PKU Muhammadiyah Kota jogja. Oleh karena itu tracing juga dilakukan pada para petugas kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Kota jogja yang sempat kontak atau menangani anak tersebut.
“Tracing itu butuh bantuan beberapa lintas sektor, tujuan tracing adalah memutus mata rantai penyebaran kasus itu tadi,” ungkapnya.
Pembajoen menambahkan, sesuai protokol orang berstatus OPD dianjurkan untuk mengisolasi dirinya di rumah masing-masing. Namun dia enggan menyebutkan jumlah OPD yang telah ditemukan di DIJ. Alasannya, baru separuh masyarakat dari dari lima kabupaten/kota di DIJ yang secara aktif memberikan informasi.
“Teman-teman di Puskesmas itu memantau masyarakat yang ODP berapa banyak, baru separuhnya. Nunggu dua kabupaten lagi. Saya memaklumi mengapa teman-teman kabupaten itu juga benar-benar menjaga dengan baik, supaya nggak jadi heboh. ODP saja jadi heboh, karena kan dia diisolasi di rumah,” bebernya. (sky/tif)