RADAR JOGJA – Sekretaris Provinsi (Sekprov) DIJ Kadarmanta Baskara Aji meminta agar setiap bupati dan wali kota bergerak cepat menghadapi lonjakan kedatangan perantau di sejumlah wilayah di Jogjakarta. Berupa pemantauan secara jemput bola maupun keaktifan masyarakat. Dengan tegas menetapkan semua perantau berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Pertimbangannya adalah tidak jelasnya status kesehatan para perantau tersebut. Terlebih bagi warga yang datang dari daerah positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Semua yang datang (perantau yang mudik) terutama dari daerah terpapar kami anggap OPD. Harapannya agar isolasi diri di rumah masing-masing. Kalau 14 hari sehat silahkan boleh aktivitas, tapi kalau ada gejala sakit wajib periksa ke fasilitas kesehatan terdekat,” tegasnya, ditemui di Komplek Kantor Kepatihan Jogjakarta, Kamis (26/3).
Kebijakan ini adalah bentuk perhatian atas kesehatan masyarakat. Terutama untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Apalagi para perantau tidak mendapatkan pemeriksaan kesehatan sebelum akhirnya pulang ke kampung halaman. Mantan Kepala Disdikpora DIJ ini meminta pemerintah kabupaten dan kota berperan aktif mencatat dan memantau warga di setiap dusun dengan melibatkan masing-masing pengurus RT dan RW.
“Pemantauan terminal dan stasiun tidak memungkinan karena pasti membutuhkan banyak perangkat. Selain itu juga petugas lapangan juga terbatas. Sehingga cara paling efektif ya di RT dan RW setempat,” katanya.
Disinggung mengenai sanksi, Aji mengakui tak ada aturan baku. Hanya saja masyarakat bisa ikut serta. Berupa penerapan sanksi sosial kepada perantau yang ngeyel.
“Kalau dari kami tidak ada tapi kan ada sanksi sosial dari masyarakat. Apabila melihat ODP masih beraktivitas tegur saja. Paksa untuk mengisolasi diri sampai benar-benar sehat,” ujarnya.
Upaya penanganan Covid-19 juga merambah kantor pemerintahan. Saat ini baru terfokus di komplek Kantor Kepatihan Jogjakarta. Tepatnya sebelum masuk ke ruang kantor Gubernur dan Wakil Gubernur DIJ.
Kedua bilik disinfektan terpasang tepat sebelum masuk ruangan. Seluruh tamu maupun pejabat yang masuk wajib melalui bilik ini. Selanjutnya mendapatkan semprotan disinfektan di seluruh tubuh.
“Ini sebagai contoh, harapan kedepannya semua ODP sudah terpasang alat ini. Jadi pencegahan penyebaran Covid-19 bisa berjalan optimal,” katanya. (dwi/tif)