RADAR JOGJA – Seorang pria berinisial DH tiba-tiba ambruk di sisi timur simpangempat Nol Kilometer Jogjakarta. Kejadiannya berawal saat pria berusia 50 tahun ini tengah melintas di kawasan tersebut. Saat menunggu alat pemberi lalu lintas (APILL) menyala hijau, tubuhnya tiba-tiba terjatuh.

Kasatlantas Polresta Jogja AKP Imam Bukhori menuturkan detail kejadian. Kejadian ambruknya pria ini berlangsung sekitar pukul 16.15. Belum diketahui secara jelas penyebabnya. Hanya saja dugaan awal akibat sakit jantung.

“Korban ini sementara mengantri lampu merah tiba tiba jatuh, sehingga motor menimpa tubuhnya. Info dari masyarakat yang melihat, sosok ini sempat kejang-kejang dan sesak nafas,” jelasnya, ditemui di kawasan Titik Nol Kilometer, Senin sore (30/3).

Usai mendapat laporan, pihaknya langsung menelpon ambulans gawat darurat. Saat diperiksa pria tersebut mengalami henti nadi atau sudah meninggal dunia. Alhasil timnya menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIJ.

Proses evakuasi berlangsung dramatis. Tidak ada warga maupun instansi terkait yang berani mendekat. Hanya tim medis ambulans yang melakukan pengecekan kesehatan awal.

“Evakuasi tetap menerapkan protokol tertinggi, karena dalam kondisi darurat seperti ini (Corona Virus Disease 2019). Tim BPBD DIJ datang jam 17.30, langsung evakuasi dibawa ke RSUP Sardjito,” ujarnya.

Perwira pertama polisi tiga balok ini sempat mendapatkan informasi dari adik kandung korban. Pria asal Kecamatan Gamping Sleman tersebut memiliki riwayat penyakit jantung. Selain itu juga ada penyakit epilepsi yang kerap kambuh.

“Adik kandungnya ini bilang ada histori bahwa yang bersangkutan memang suka pingsan dan penyakit jantung. Kalau kesehariannya bekerja di RS Bethesda bagian perawatan mayat,” ujarnya.

Kapolsek Gondomanan Kompol Purwanto menguatkan dugaan tersebut. Hasil pemeriksaan sementara korban memiliki riwayat penyakit epilepsi, sakit jantung dan kerap pingsan. Walau begitu evakuasi tetap menerapkan standar khusus.

“Kondisi seperti saat ini tentu semua preventif.  Prosedur baku memang tidak boleh mendekat kalau tidak pakai seragam khusus. Jadi kami tadi hanya mengamankan daerah sekitarnya. Termasuk menutup arus lalu lintas dari timur untuk sementara waktu,” katanya.(dwi/tif)