RADAR JOGJA – Ketua Palang Merah Indonesia DIJ GBPH Prabukusumo akan menyerahkan peralatan respons Covid-19 tahap ketiga kepada lima PMI Kabupaten/Kota se-DIJ, Senin (30/3) di Markas PMI DIJ, Banyuraden, Gamping, Sleman.
Peralatan tersebut terdiri dari 78 sprayer elektrik kapasitas 16 liter, 20 unit megafon, 75 kilogram disinfektan dan hand sanitizer. Prabukusumo menyebutkan, hingga saat ini PMI telah mengerahkan sekitar 500 relawan untuk menyemprot disinfektan di 439 titik di seluruh wilayah DIJ. Dimulai di lokasi pelayanan publik dan fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, kampus, pasar, lembaga pemasyarakatan, kantor pemerintahan, puskesmas, bank, polsek, koramil, dan lainnya.
“78 sprayer nantinya akan kami bagikan kepada PMI Kecamatan se-DIJ melalui PMI Kabupaten/Kota. Sedangkan megafon digunakan untuk penyuluhan kepada masyarakat. Penyuluhan bersamaan dengan penyemprotan disinfektan oleh Forum Pimpinan Kecamatan, Camat, Kapolsek/Danramil, Kepala Desa atau melalui rekaman imbauan dari pejabat daerah yang berwenang”, jelas GBPH Prabukusumo yang juga Ketua Pelaksana Tim Tanggap Darurat Bencana PMI DIJ Penanganan Pandemi Covid-19.
Selain penyemprotan, PMI juga mengedukasi masyarakat untuk mencegah penyebaran virus ini. Salah satunya edukasi tentang penyemprotan, dari mulai penggunaan alat perlindungan personel (APD), persiapan sampai pelaksanaan.
“Dari masyarakat untuk masyarakat, kesiapsiagaan dari diri sendiri seperti cara cuci tangan yang benar,”ujarnya.
Prabukusumo menambahkan, berbagai langkah kesiapsiagaan dan respons terus dilakukan melalui koordinasi dengan dinas terkait. Sosialisasi dan edukasi terhadap personel PMI dan mitra, perlindungan terhadap staf dan relawan, menggerakkan Relawan PMI untuk promosi & edukasi kesehatan.
“Meningkatkan komunikasi risiko dan promosi edukasi kesehatan kepada masyarakat, menyiagakan petugas kesehatan dan ambulans, mengaktifkan Posko PMI 24 jam,” tambahnya.
PMI juga tetap melayani pelayanan stok darah. Karena kenutuhan darah pasien di rumah sakit tidak bisa ditunda. Pihaknya juga meminta dukungan pemerintah daerah untuk berdonor darah dan PMI siap jemput bola melayani donor darah di kantor pemerintah daerah. Masyarakat umum yang datang ke PMI untuk berdonor darah pun disiapkan sesuai protokol, termasuk jarak bed pendonor.
“Donor darah itu aman. Tidak ada kaitan donor darah dengan korona. Saya berharap relawan donor darah, masyarakat yang sehat dapat mendonorkan darahnya,” tandasnya.
Wakil Ketua Bidang Unit Tranfusi Darah PMI DIJ Suryanto menambahkan, meski DIJ mengalami penurunan stok darah khususnya UDD PMI Kabupaten Sleman, namun beberapa hari ini sudah mulai ada kegiatan donor darah di berbagai kelurahan juga kecamatan.
“Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sleman, karena sudah rutin donor darah setiap Jumat di Kantor Sekretaris Daerah Sleman dengan peserta dari perangkat daerah. Kami berharap hal ini bisa diikuti oleh daerah lain”, ungkapnya. (sky/tif)