RADAR JOGJA – Kabag Hukum dan Humas RSUP Sardjito Banu Hermawan membenarkan adanya dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal pasca perawatan. Keduanya merupakan pasien rujukan dari RS Nur Hidayah Bantul. Awal pemeriksaan terdapat gejala sesak nafas layaknya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Pasien pertama berusia 48 tahun, meninggal Senin malam (30/3) tepatnya pukul 21.55. Pasien kedua berusia 58 tahun meninggal Selasa pagi (31/3) tepatnya pukul 06.45. Keduanya berjenis kelamin laki-laki.
“Kami tetap memasukkan sebagai PDP. Saat ini belum ada diagnosa covid karena belum sempat swab, karena tadi malam kami mengejar kegawatdaruratannya,” jelasnya dihubungi melalui smabungan telepon, Selasa (31/3).
Terkait pemakaman tetap menerapkan protokol tertinggi. Walau belum ada kepastian status sebagai PDP melalui uji swab. Pertimbangan utama adanya gejala yang mirip dengan Covid-19.
Langkah ini ditempuh sebagai wujud preventif penyebaran Covid-19. Di satu sisi pihaknya memang tidak menyatakan hasil pemeriksaan Covid-19 untuk kedua pasien tersebut. Walau begitu untuk laporan ke Dinas Kesehatan DIJ tetap tertulis sebagai PDP.
“Kami tidak menyatakan hasil pemeriksaan Covid pada pasien ini. Tapi tetap saja protokol tertinggi yang kami terapkan. Termasuk untuk proses pemakamannya,” katanya.
Tercatat hingga saat ini sudah merawat 21 pasien berstatus PDP di RSUP Sardjito. Untuk catatan pasien positif Covid-19 ada tiga orang. Detailnya satu pasien sembuh, satu pasien meninggal dan satu pasien masih dirawat.
“Pasien positif Covid-19 yang masih dirawat, kondisinya sudah stabil tapi tetap dipantau perkembangannya,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIJ sudah tujuh PDP Covid-19 meninggal dunia. Sehingga total akumulasi dengan pasien RSUP Sardjito adalah sembilan pasien. Seluruhnya tetap dimakamkan dengan protokol tertinggi.(dwi/tif)