RADAR JOGJA – Sebanyak 89 Santri dilakukan screening kesehatan di halaman Masjid Agung Bantul, Rabu (1/4). Mereka merupakan santri yang tinggal di Bantul dan dipulangkan dari Pondok Pesantren Assalafiyah, Mlangi, Sleman. Kegiatan itu dilakukan untuk memastikan kembali kondisi kesehatan santri di tengah merebaknya Covid-19, sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing.
“Total ada 112 santri asal Bantul. Khusus santri dari Kecamatan Sedayu sudah dipulangkan langsung sebanyak 23 santri,” ungkap Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Nunut Rubiyanto di sela penyambutan kedatangan santri Rabu (1/4).
Kepulangan santri dilakukan dengan tersistem. Begitu santri datang, pihaknya mengatur jarak agar tidak terjadi kerumunan massa. Caranya dengan memanggil satu per satu santri untuk keluar dan melakukan screening. Usai itu para orang tua dipersilakan menjemput, dengan catatan langsung menuju rumah. “Usai screening, santri diberikan hand sanitizer gratis,” ucapnya.
Dikatakan, meski sebelumnya sudah dilakukan screening kesehatan oleh ponpes, screening ulang tetap dilakukan guna memberikan rasa nyaman terhadap warga yang tinggal di sekitar rumah santri. Karena di sejumlah kampung telah menerapkan sistem lockdown lokal. Dia khawatir adanya lockdown siswa tidak diterima oleh warga kampung.
“Sehingga dipastikan santri dalam kondisi sehat serta diberikan surat keterangan sehat dari pondok pesantren,” ucapnya. Selain dilakukan pemeriksaan suhu badan, santri diminta setelah sampai di rumah agar mengkarantina mandiri selama 14 hari. Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan TNI, Polri, PMI dan Satpol PP.
Orang tua santri Widarto Sutrisno, 43, warga Padukuhan Widoro, Bangunharjo, Sewon, Bantul, mengaku apresiatif terhadap upaya ponpes memulangkan santri-santrinya. Sebagai orang tua dia merasa waswas terhadap kondisi saat ini. Dengan demikian orang tua dapat melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya selama karantina.
“Sebenarnya sudah ada rencana pemulangan pada pertengahan bulan puasa. Tapi waktunya lebih dimajukan. Alhamdulillah sudah selesai ujian semester,” ungkap Widarto. Dia berharap pagebluk korona segera berakhir sehingga semua orang dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.
Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta semua santri baik yang datang maupun yang keluar dari Bantul dilakukan screening terlebih dahulu. “Sehingga data kita jelas. Screening ini untuk mengetahui kondisi kesehatan, identitas jelas, dan riwayat perjalanan santri,” ujarnya. (mel/laz)