RADAR JOGJA – Rapid test terkait virus korona (Covid-19) dilaksanakan di Kota Magelang. Tes diprioritaskan untuk tenaga medis yang berada di rumah sakit dan puskesmas.
“Untuk rapid test, sementara ini drop dari pusat khusus untuk rumah sakit dan yang menangani pasien Covid-19,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Sri Harso, Rabu (1/4).
Tes pertama dilakukan Senin lalu (30/3). Tes kedua bakal dilaksanakan dengan sasaran yang sama Senin (6/4) mendatang.
Rapid test dilakukan guna mengetahui kadar antibodi seseorang dari sampel darah. Kadar antibodi akan muncul seminggu setelah seseorang terinfeksi.
“Rapid test itu mengetahui kadar antibodi. Immunoglubolin M menandakan kalau pasien tersebut sakit. Immunoglubolin B pernah sakit. Imunoglubolin M akan terdeteksi setelah kurang lebih satu minggu,” jelasnya.
Tes ini dilakukan demi mencapai data yang akurat. “Sehingga seandainya pasien tersebut pasien negatif, kemungkinan bisa juga setelah seminggu positif. Ada juga yang sekarang negatif besoknya negatif,” jelasnya.
Harso memperkirakan keakuratan tes dengan metode ini sekitar 70 sampai 80 persen. Jika dari rapid test dinyatakan positif maka pasien tersebut tetap harus menjalani tes swab tenggorokan melalui polymerase chain reaction (PCR).
Sedangkan untuk masyarakat yang termasuk kategori orang dalam pengawasan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG), Dinkes Kota Magelang masih mengusahakan alat tesnya. “Kami pesan 400 pemeriksaan, bisa periksa 200 orang. Akan kami utamakan yang lini depan dulu. Baru yang ODP dan OTG akan kami tes juga,” jelasnya. (asa/amd)