RADAR JOGJA – Warga yang sedang menjalankan work from home (WFH) kini bisa mencari aktivitas baru. Yaitu dengan melakukan sensus penduduk 2020 secara online. Karena wabah pandemi korona, sensus penduduk online diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Selain itu, sensus penduduk wawancara juga diundur, pada 1 – 30 September 2020.
Kepala Seksi Statistik Sosial, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jogja Chandra Wahyu Yuniar menyampaikan, hingga di batas akhir rencana awal sensus penduduk online (31/3) yang dilakukan oleh BPS Kota Jogja terhadap warga Kota Jogja belum maksimal. “Belum juga capai target,” tuturnya kepada Radar Jogja, Rabu (31/3).
Chandra menyampaikan, hingga Senin sore (30/3) respon yang masuk baru mencapai 47,38 persen. “Respon yang masuk baru 16.908 KK dari target sebanyak 35.687 KK,” paparnya.
Dia menyebutkan, partisipasi masyarakat Jogja dalam melakukan sensus online ini dalam seminggu terakhir bagus. Yakni 800 hingga 1.000 KK per hari. “Mungkin karena adanya imbauan dari pemerintah terkait work from home, sehingga mereka mau menyempatkan waktu untuk update data,” tuturnya.
Terkait sensus wawancara, Chandra menyampaikan BPS Kota Jogja masih menunggu kepastian dari pusat terkait sekenario wawancara di lapangan. Skenario masih digodok. Nantinya menggunakan mekanisme wawancara atau tidak karena adanya Covid-19. “Keputusannya belum final dan belum diumumkan ke kami,” paparnya.
Meskipun begitu, dia berharap dengan adanya perpanjangan sensus penduduk secara online dari pusat. Masyarakat dapat memaksimalkannya dengan baik. Di lain sisi kan saat ini masyarakat juga semakin mengerti dan jeli terkait informasi-informasi yang beredar dibandingkan hari-hari lalu sebelum adanya korona. “Jadi berharap masyarakat lebih responsif terhadap sensus online ini,” harapnya.
Kepala BPS Suhariyo mengambil sikap untuk memperpanjang masa sensus penduduk online karena mengingat adanya virus korona yang ada ditengah masyarakat saat ini. Untuk itu, dia memutuskan untuk memaksimalkan sensus penduduk online. Dia berharap akan semakin banyak penduduk yang berpartisipasi dalam sensus penduduk online. Serta meminimalkan risiko kesehatan penduduk dan petugas sensus saat melakukan pendataan dari rumah ke rumah. (cr1/pra)