RADAR JOGJA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) DIJ membagikan masker untuk jurnalis dan insan media. Ketua AMSI DIJ Anton W Prihartono mengatakan insan media punya tanggung jawab untuk memberikan informasi terpercaya bagi masyarakat. Rekan-rekan wartawan merupakan garda terdepan pencari informasi sehingga keselamatan mereka juga merupakan hal utama.

Masker tersebut merupakan salah satu upaya untuk melindungi jurnalis saat melaksanakan tugas di tengah pandemi virus Corona. ”Masker yang kami berikan untuk media anggota AMSI mungkin tidak banyak. Namun diharapkan bisa membantu rekan-rekan jurnalis sehingga mereka bisa bekerja dengan aman,” jelas Anton, Jumat (3/4).

Dia berharap para jurnalis bisa memberikan informasi termasuk update kasus Covid-19 dengan baik. Dalam situasi seperti ini, lanjutnya, jurnalis harus bisa memberikan informasi yang edukatif kepada masyarakat agar bisa terhindar dari virus ini.

”Penggunaan masker bisa menghambat penularan Covid-19. Pembagian masker ini juga selaras dengan imbauan dari AMSI Pusat yang meminta aktivitas peliputan jurnalistik untuk mengutamakan keselamatan dari wabah coronavirus,” ungkapnya.

AMSI menyerukan kepada seluruh anggota AMSI di seluruh Indonesia agar tim peliputan yang meliput acara publik, termasuk konferensi pers di lembaga pemerintah maupun instansi publik lainnya, untuk mempertimbangkan kehadiran dalam kegiatan konferensi pers yang berpotensi mengundang kerumunan.

Jika kehadiran tersebut tak bisa dihindarkan, diharapkan tim liputan senantiasa menjaga jarak aman di lokasi konferensi pers atau kegiatan publik tersebut, sesuai ketentuan World Health Organization (WHO).

AMSI juga mengimbau agar seluruh media, agar terus-menerus  mengedukasi publik dengan mencari informasi dari para ahli dan pakar, agar semua selamat menghadapi wabah virus corona ini.

”AMSI mengingatkan setiap perusahaan media wajib memastikan keselamatan dan kesehatan setiap jurnalisnya di lapangan. Kepada lembaga pemerintah dan perusahaan swasta, agar  memaksimalkan penggunaan teknologi digital dalam  publikasi dan pengelolaan informasi,” tuturnya. (ila)