RADAR JOGJA – Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada, Dedi Rosadi memperkirakan persebaran Covid-19 di Indonesia akan berhenti pada akhir Mei. Dengan total penderita positif Covid-19 mencapai 6.174 kasus.

Bersama dengan pakar lainnya, Dedi membuat permodelan probabilistik dengan dasar data nyata atau probabilistik data-driven model (PDDM). Melalui model tersebut, diperkirakan penambahan maksimum total penderita Covid-19 akan terjadi pada minggu kedua bulan April. Dengan penambahan kurang lebih 740 sampai 800 pasien pada tanggal 7-11 April. “Dan diperkirakan akan terus menurun setelahnya,” jelas Dedi Kamis (2/4).

Meskipun maksimum total penderita Covid-19 diprediksi sebanyak 6.174 kasus, Dedi mengaku mulai pertengahan Mei, total penderita yang bertambah akan relatif kecil. Prediksi tersebut berdasar data penderita hingga Kamis (26/3) dan diasumsikan telah ada intervensi ketat dari pemerintah sejak minggu ketiga Maret. Berdasarkan data yang ada diperkirakan pandemi akan berakhir kurang lebih 100 hari terhitung setelah Kamis (2/4).

Model PDDM yang digunakan, masih membatasi efek-efek eksternal lainnya, semisal suhu udara, jumlah populasi, dan kepadatan penduduk yang diasumsikan, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah penderita. Model dasar digunakan adalah model teori antrian. “Model ini mengasumsikan proses pasien datang ke rumah sakit sebagai penderita Covid-19 positif mengikuti proses antrian Markovian,” tambahnya.

Dedi mengaku, rata-rata eror kesalahan prediksi selama dua minggu terakhir hanyalah sebesar 1,5 persen saat menggunakan model PDDM. Setelah diujikan prediksi sejak Kamis (26/3) sampai empat hari setelahnya, hanya memiliki eror maksimum sebesar 0,9 persen dan minimum 0,18 persen.

Model PDDM, tambah Dedi, adalah penyempurnaan dari model statistika dasar yang dikembangkan oleh rekannya Heribertus Joko Kristadi. Sebelumnya, model ini pernah dicoba dan dibandingkan dengan berbagai model statistika, pembelajaran mesin (machine learning), dan runtun waktu seperti kurva Gompertz, Logistic model, model Eksponensial, ARIMA. Meskipun sederhana, tetapi mampu memberikan akurasi prediksi satu harian ke depan yang sangat baik.

Meskipun demikian, Dedi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan mudik terlebih dahulu. Hal ini agar bisa mewujudkan usainya pandemi Covid-19. Selain itu, pihak pemerintah juga sebaiknya melakukan intervensi ketat terkait partial lockdown dan physical distancing. “Harus dilakukan sampai pandemi benar-benar berakhir,” ungkap Dedi. (eno/bah)