JOGJA – Belum genap sehari beroperasi setelah diresmikan Gubernur DIJ Hamengku Buwono (HB) X, toilet underground di Taman Senopati ditutup lagi. Toilet umum berkelas internasional dengan material serba mewah itu ditutup untuk maintenance.

Informasi yang diperoleh Radar Jogja, meski telah diresmikan, toilet layaknya di hotel bintang lima itu masih membutuhkan perawatan dan perbaikan sistem aliran air. Sebagaimana kritik yang disampaikan HB X usai meresmikan toilet tersebut, Selasa (9/1). Saat mengecek closet HB X merasa sentoran airnya tak mengucur deras. Saat itu gubernur langsung melontarkan kritiknya kepada

Kepala Pelaksana Proyek Pembangunan Toilet Bawah Tanah Titik Nol Malioboro Wintawan Alka. Saat itu Wintaka beralasan, model penyiraman di toilet tak mengucur deras hanya saat mengalir pertama kali. “Itu otomatis, pertama kali dihidupkan pelan dulu baru akhirnya deras. Cessss…,” ucapnya.

Faktanya, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIJ Muhammad Mansur memutuskan menutup toilet sementara waktu untuk keperluan perawatan. Hanya, Mansur tak bisa memastikan kapan toilet akan kembali dibuka untuk umum.

Dia hanya menyebut, kontraktor pelaksana proyek senilai Rp 5,7 miliar itu masih bertanggung jawab melakukan perawatan dan perbaikan yang diperlukan. Waktunya selama enam bulan. Karena itu, ada kemungkinan diberlakukan sistem buka-tutup toilet selama rentan setengah tahun.

“Ini masih kami perbaiki airnya supaya banter,” kata Mansur Selasa (9/1).
Evaluasi penggunaan toilet sebenarnya telah dilakukan. Yakni setelah uji coba selama seminggu, sebelum diresmikan. Sebelum dicek gubernur, semuanya diklaim normal.

“Nanti kami lihat kasusnya seperti apa. Kalau terkait dengan perusahan daerah air minum (PDAM), maka saya harus matur dengan PDAM. Tapi kalau terkait alat atau spare part, nanti bisa dilihat apa penyebabnya,” papar Mansur.

Mansur menampik tudingan adanya pihak-pihak yang sengaja mencari keuntungan dari toilet tersebut. Sebab, saat ini beredar kabar bahwa sebagian pengguna toilet ada yang menyerahkan uang secara sukarela kepada penjaga.
Nggak benar kabar itu. Toilet untuk sementara ini gratis. Saya belum dapat laporan ada yang meminta penarikan,” katanya.
Ditutupnya toilet bergaya Museum The Louvre Prancis itu membuat kecewa sebagian wisatawan yang kebetulan melintas di kawasan Titik Nol Kilometer. Agung, salah satunya. “Terpaksa harus jalan jauh lagi untuk cari toilet lain,” keluh wisatawan luar Jogja itu. “Saya tadi tanya tukang parkir di sana (depan gedung Bank Indonesia, Red) katanya ada toilet,” lanjutnya.
Maya, salah seorang pedagang di dekat toilet underground, mengungkapkan, sebelum ditutup kemarin, toilet tersebut sempat dibuka selama hampir satu jam. “Jam sembilan pagi tadi buka, tapi jam sepuluh tadi sudah ditutup kembali,” bebernya.
Dikatakan, selama ujicoba, toilet tersebut kerap buka tutup tidak pasti. Jam buka toilet, ucap Maya, tergantung pengelola. “Ada yang jaga pegang kunci. Kalau mereka sedang keluar, toilet ditutup. Biasanya sore saat mereka kembali, toilet buka lagi,” ungkapnya. (bhn/yog/mg1)