JOGJA – Kawasan industri kreatif, layaknya Silicon Valley di Amerika Serikat, segera beroperasi di Jogjakarta. Tepatnya di Dusun Cikal, Srimulyo, Piyungan, Bantul.
Sebenarnya, Kawasan Industri Piyungan (KIP) direncanakan beroperasi pada 2017. Namun, karena persoalan perizinan pengoperasiannya sempat tersendat.
Asisten Perekonomiam dan Pembangunan Sekprov DIJ Budi Wibowo menjelaskan, KIP nantinya menjadi kawasan kemudahan investasi langsung konstruksi (Klik). Kawasan Klik Piyungan ini diarahkan untuk pengembangan industri kreatif macam start-up, animasi, perfilman, fesyen, kuliner, dan kerajinan lain.
“Maret tahun ini rencana dicanangkan langsung oleh Presiden Joko Widodo,” kata Budi ditemui di Bangsal Kepatihan, Rabu (21/2).
Keberadaan Klik Piyungan ini berdiri di lahan seluas 335 hektare. Keberadaannya sebagai jawaban atas bergeliatnya industri kreatif dan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di DIJ.
Tercatat ada 524.395 UMKM di DIJ. Jumlah tersebut, menyumbang dominasi pertumbuhan ekonomi yang ada di DIJ mencapai 98,4 persen.
“Belum lagi indeks pembangunan masyarakat (IPM) DIJ salah satu yang tertinggi di bawah Jakarta,” katanya.
Budi cukup yakin kawasan tersebut akan menjadi Sillicon Valley Indonesia. Itu merujuk pada sebuah kawasan di San Francisco, California Utara, Amerika Serikat. Di sana, perusahaan raksasa industri kreatif semacam Google, Facebook, dan Apple berdiri.
Keberadaan Klik Piyungan diharapkan bisa menarik investor. Nantinya, kawasan ini dikelola oleh pihak ketiga yakni PT Yogyakarta Isti Parama dan PT IGP. Perusahaan tersebut yang nantinya bertugas memasarkan kawasan kepada para investor.
“Setelah Klik Piyungan berjalan, kami akan kembangkan kawasan di Sentolo, Kulonprogo,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIJ Tri Saktiyana menjelaskan, kriteria usaha yang dapat masuk dalam Klik Piyungan harus memenuhi sejumlah kriteria. Seperti ramah lingkungan, perdangan yang jujur, dan mengayomi masyarakat sekitar.
“Kami taksir ini akan membuka ribuan lapangan kerja baru,” katanya.
Dijelaskan, keberadaan Klik Piyungan nantinya akan menampung investor dari segala kelas. Baik kecil, menengah, maupun besar. Khusus untuk UMKM, telah disedikan lahan seluas 85 hektare.
“Bila sudah berjalan, saya yakin akan ada triliunan uang yang berputar setahunnya,” katanya optimistis. (bhn/ila/mg1)