Pelaksana Tugas Pelaksana (Plt) Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY R. Sutarto memaparkan prestasi dan penghargaan DIY sepanjang 2017. Di antaranya bersama Pemkab Sleman menjadi nominator Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD). Atas prestasi itu Pemda DIY mendapatkan penghargaan Nirwacita Tantra tingkat nasional.
Selanjutnya, Saptono Tanjung warga Desa Ngestiharjo, Wates, Kulonprogo menerima penghargaan Kalpataru tingkat nasional. Penghargaan level nasional juga diperoleh Pedukuhan Salam-Trumpon, Merdikorejo, Tempel, Sleman dalam program Kampung Iklim (ProKlim).
“SDN Giwangan Kota Yogyakarta sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri tingkat nasional,” ujarnya.
Penghargaan Adiwiyata Nasional juga diraih SDN 1 Trirenggo, Bantul, SMAN 1 Bantul dan SMKN 1 Sewon Bantul. Kemudian MAN 2 Kulonprogo, MIN 4 Gunungkidul dan kepala SMAN 2 Playen, Gunungkidul. Penghargan Adipura 2017 diperoleh Kota Yogyakarta untuk kategori kota besar dan Kabupaten Sleman dengan kategori kota sedang.
Di tempat sama, Sekretaris BLH DIY Maladi mengatakan, bukan tanpa alasan Pasar Piyungan dipilih sebagai lokasi acara. Menurut dia, Piyungan merupakan kawasan yang sedang berkembang. Apalagi Pemda DIY telah menetapkan kawasan industri ada di kecamatan ini.
Sebagai kawasan industri, nantinya sampah menjadi persoalan tersendiri, Karena itu, sejak sekarang BLH DIY bersama DLH Bantul, Kecamatan Piyungan dan sejumlah pemerintah desa yang menjadi lokasi Kawasan Industri Piyungan telah mengantisipasi sejak dini.
“Penanganan sampah telah dikelola dengan baik dan terpadu melalui kegiatan pengurangan sampah. Ini demi mendukung Piyungan sebagai kawasan industri. Kita siap menyambut hadirnya investor,” katanya.
Sekprov DIJ Gatot Saptadi menyebut, kawasan industri Piyungan menjadi salah satu kegiatan strategis dan prioritas. Setelah beroperasi, kawasan industri itu akan menyerap ribuan lapangan pekerjaan.
Kawasan industri Piyungan nantinya menampung investor dari segala kelas. Baik kecil, menengah, maupun besar. Khusus UMKM telah disedikan lahan seluas 85 hektare. Sedangkan total lahan yang disiapkan mencapai 335 hektare. Keberadaan kawasan itu untuk merespons berkembangnya industri kreatif di DIY.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan DIY Budi Wibowo menerangkan, kawasan industri Piyungan diarahkan untuk industri kreatif macam startup, animasi, perfiliman, fesyen, kuliner dan kerajinan lainnya. (kus/ila/mg1)