Menjelang peringatan ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan masih rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945, DPRD DIY menggelar pergelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Duryudana Gugur oleh dalang Ki Seno Nugroho.
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto mengajak warga DIY menonton pagelaran wayang kulit tersebut dengan berbondong-bondong datang ke gedung dewan.
“Ini sekaligus menjadi ajang pelestarian atau nguri uri kebudayaan Jawa sebagai bagian dari kebudayaan nasional agar generasi milenial mengetahui dan mengerti nilai nilai luhur yang dipesankan dalam pergelaran wayang kulit,” kata Eko Selasa (24/7).
Pergelaran wayang kulit semalam suntuk digelar pada malam ini Rabu (25/7) di halaman gedung DPRD DIY. Acara yang terbuka umum. Sesuai agenda acara dihadiri oleh Forkompimda, camat dan lurah juga tokoh masyarakat se-DIY.
“Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia merupakan hal yang prinsip dan penting untuk melepaskan diri dari kolonialisme imperialisme agar dapat mengatur dan mengelola negara bangsa Indonesia secara merdeka dan berdaulat sesuai semangat Tri Sakti. Yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan,” katanya.
Lakon Duryudana Gugur melambangkan bagaimana ksatria Wrekudara bagai pejuang kemerdekaan yang memiliki watak berani, jujur, tabah dan konsisten dalam satunya kata dan perbuatan. Wrekudara berjuang dan mengalahkan Duryudana yang memiliki watak seperti penjajah yang penindas, culas, serakah, angkuh dan sombong. Cerita ini memberikan pelajaran dan pesan kepada generasi penerus bangsa agar meneladani kesetiaan, keberanian, kejujuran serta cinta tanah air.
Gelaran wayang sebagai model merefleksikan peran besar rakyat Jogja di bawah kepemimpinan Sri Sultan HB IX dan KGPAA Pakulaman VIII yang turut berjuang dan memberikan pengorbanan serta kontribusi bagi perjuangan kemerdekaan.
“Di sinilah kita belajar agar rela berkorban dan ikhlas berjuang untuk kejayaan Indonesia Raya sekaligus merawat keistimewaan DIY,” katanya. (kus/fn)