Ecubes Arcola Kenalkan Hidrogen sebagai Sumber Energi Baru

JOGJA – Merakit mobil dari lego menjadi hal biasa bagi Dieva Zata Amani. Tapi, hal itu menjadi pengalaman luar bagiasa bagi mereka saat mobil mini rakitan lego bisa diluncurkan dengan bahan bahar hidrogen.”Saya baru tahu kalau hidrogen bisa jadi bahan bakar untuk menjalankan mobil,” ungkap siswa kelas X MIPA SMAN 8 Jogja, Senin (27/8).

SMAN 8 Jogja menjadi salah satu sekolah penyelenggaraan workshop “Hydrogen Zero Emission Mobility Education Programme at Asian Games” oleh Ecubes Arcola di Jogjakarta.
“Mobil hidrogren yang ini merupakan prototipe skala kecil dari yang dipakai di Asian Games saat ini. Kombinasi baterai dan mesin,” jelas Education Manager Ecubes Arcola Australia Arlan Harris.

Tenaga untuk mesin mobil diproses dengan membangkitkan listrik tanpa emisi gas metana. Keunggulan teknologi hidrogen berupa gas buang dari mesin yang lebih bersih. Karena sumber tenaga awalnya dari air yang bersih dan tenaga angin. Dalam workshop tersebut, uji coba 5 ml hidrogen mampu menggerakkan mobil lego sejauh 20,6 meter.

Menurut Arlan, teknologi hidrogen di beberapa negara sudah sangat berkembang. Untuk memproduksi mobil dalam skala besar. Secara teori, pemanfaatan hidrogen dapat menghemat bahan bakar konvensional hingga 98 persen. Namun, dengan prototipe yang sudah ada saat ini penghematannya tak lebih 41 persen.

Hal terpenting dari workshop ini, kata Arlan, agar anak-anak terbiasa dengan teknologi hidrogen di masa mendatang. “Supaya mereka lebih nyaman menggunakan hidrogen,” katanya.

Kepala SMAN 8 Jogja Rudi Prakanto menuturkan, penggunaan hidrogen sebagai sumber energi merupakan hal baru bagi para siswa. “Semoga anak-anak lebih tertantang untuk membuat penelitian tentang energi terbarukan,” ujarnya. (tif/yog/mg1)