SLEMAN – Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengingatkan bahwa Sleman memiliki tujuh risiko bencana. Berupa erupsi Gunung Merapi, banjir, puting beliung, tanah longsor, kekeringan, kebakaran dan gempa bumi. Sehingga infrastruktur yang ada perlu terus dijaga.

Sri Muslimatun menjadi pembicara dalam Diskusi Refleksi Capaian Pembangunan Nawacita Jokowi-JK di bidang Infrastruktur. Acara digagas Forum Ormas dan LSM Sleman di Rumah Dinas Wakil Bupati Sleman, Rabu malam (29/8).

Muslimatun mengingatkan hal tersebut, setelah beberapa waktu sebelumnya dia tinggal selama empat hari di Lombok, NTB mendampingi relawan yang ikut tanggap darurat pasca gempa bumi Lombok.
Sleman memiliki jaringan relawan dan tim reaksi cepat luar biasa. Juga infrastruktur dan SDM yang luar biasa.

Saat berada di Lombok, relawan Sleman bisa bekerja optimal meringankan korban gempa. Tim Sleman membawa peralatan pembangunan satu truk, pakaian baru 19 item dan tenaga 21 orang.

“Kami memberikan contoh membangun rumah tenda, menyiapkan jika terjadi bencana infrastruktur dan mekanisme serta SDM harus siap. Itu yang belum ada di Lombok,” katanya. Sadar berada di zona bencana bagian dari menjaga infrastruktur yang menjadi isi Nawacita nomor lima.

Ketua Forum Ormas dan LSM Sleman Ahmad Munif mengatakan program Nawacita berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pembangunan tidak akan berjalan tanpa aturan yang berpihak kepada rakyat.

Akademisi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Andrie Irawan mengatakan pada pemerintahan Jokowi terjadi peningkatan daya saing dibandingkan negara-negara lain. Dari 2012 daya saing infrastruktur di peringkat 78. Meningkat ke posisi 52 dari 170 negara.

“Memang, infrastruktur yang digenjot berdampak pada sektor keuangan. Ada utang yang besar untuk 68 proyek. Ngutangnya banyak, tapi tidak mangkrak,” katanya.

Kesbangpol Sleman Hery Dwi Kuryanto mengatakan Nawacita adalah program pemerintah yang salah satunya mandiri ekonomi dan kebudayaan. Mewujudkan keselarasan di pusat dan daerah.

Bagaimana sebagai anak bangsa generasi muda mampu dan berperan memujudkan pembangunan daerah. “Dari diskusi ini kita bisa melihat dari sudut pandang yang sama program Nawacita dan satu tekad mendukung keberhasilannya menuju masyarakat sejahtera,” ungkapnya. (*/riz/iwa/mg1)