KULONPROGO-Budidaya ikan gurame di Kulonprgo terkendala bibit. Selama dua tahun terakhir mereka kesulitan mencari bibit. Sebab, bibit ikan ini didatangkan dari Banyumas dan Purwokerto.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo Leo Handoko menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengadaan induk untuk pembenihan baik swadaya dan memanfaatkan bantuan. Namun volume produksi benih ini belum mampu mencukupi permintaan. “Kami tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasinya. Sebab pusat pembenihan di Jawa Barat juga sedang anjlok produksinya,” jelasnya.
Menurutnya, akibat ketergantung dengan benih dari luar daerah dampaknya begitu besar bagi pembudidaya gurame. Banyak petani yang mengosongkan kolam karena tidak tertarik membudidayakan ikan jenis lainnya.
Ditambahkan, budidaya gurami memang lebih menguntungkan dibanding budidaya ikan jenis lainnya. Di DIJ khususnya Kulonprogo banyak tumbuh rumah makan yang membutuhkan pasokan ikan dengan tubuh yang lebar dan berdaging tebal ini. “Pangsa pasarnya ikan gurame sangat besar dan bisa dimanfaatkan masyarakat, terlebih perawatannya mudah dan tidak membutuhkan air yang banyak,” ucapnya.
Kepala DKP Kulonprogo Sudarna menambahkan, sedikitnya ada 67 unit pembenihan gurame di Kulonprogo. Jumlah itu terdiri dari dua unit pembenihan milik pemerintah dan 65 unit milik masyarakat. Tidak hanya gurame lele juga cukup menjanjikan. “Permintaan benih sangat tinggi yakni 120 juta hingga 130 juta ekor per tahun. Namun dari 67 unit pembenihan baru dapat memproduksi sekitar 90 juta hingga 100 juta ekor per tahun,” katanya.
Produksi benih unit pembenihan rakyat (UPR) milik pemerintah masih sangat rendah. UPR yang dikembangkan masyarakat juga tidak mampu memproduksi benih dalam jumlah besar. Sebab terkendala indukan dan kemampun sumber daya manusia (SDM) soal pembenihan.
Dari 65 UPR milik masyarakat, baru sembilan UPR yang menerapkan standar operasional pembenihan dan sudah mengantongi sertifikat, karena penerapan cara pembenihan ikan yang baik (CBIB).” jelasnya. (tom/din/rg/mo2)