GUNUNGKIDUL – Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Gunungkidul. Kapal jukung yang ditumpangi dua nelayan pencari lobster terbelah. Setelah diterjang ombak laut selatan Selasa (20/11) pagi. Pukul 07.30. Nasib baik dialami Wadiyo dan Bardi. Dua nelayan itu selamat. Keduanya berhasil mencapai tepi pantai dengan berenang.

Wadiyo adalah warga Padukuhan Tenggang, Kemadang, Tanjungsari. Sedangkan Bari asal Padukuhan Karang, Planjan, Saptosari. Keduanya dikenal sebagai nelayan lobster andal di Gunungkidul. Kendati demikian, mereka tak berdaya menghadapi ganasnya gelombang laut selatan.

Wadiyo dan Bari berangkat mencari lobster dari Pantai Baron. Menuju Pantai Buluk. Menumpang kapal jukung “Idola.” Sampai lokasi persembunyian lobster, keduanya lantas menebarkan jaring. Di dekat tebing.

Setelah beberapa lama, ketika mereka menarik jaring, tiba-tiba muncul gulungan ombak besar. Dari arah selatan. Fenomena alam itu sontak mengejutkan keduanya.

“Korban sebenarnya sudah menyadari situasi bahaya,” ungkap Sekretaris SAR Korwil II Baron Surisdiyanto usai evakuasi korban.

TAK BERBENTUK: Kapal jukung nelayan Gunungkidul yang hancur dihantam ombak Selasa (20/11). (SAR KORWIL II BARON FOR RADAR JOGJA)

Tak ingin tergulung ombak, lanjut Surisdiyanto, kedua nelayan itu berupaya mengendalikan kapal. Namun mereka kurang beruntung. Mesin kapal trouble. Lalu mendadak mati. Sekajap kemudian ombak menghantam kapal mereka. Badan kapal terbelah dua. Wadiyo dan Bari berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Keduanya nekat menceburkan diri ke laut. Kemudian berenang. Sekuat tenaga. Menuju tepi pantai.

Situasi menegangkan itu diketahui nelayan lain. Dibantu tim SAR setempat, para nelayan bergegas melakukan upaya penyelamatan. Proses penyelamatan membutuhkan waktu kurang lebih satu jam.

Kedua korban selamat. Meskipun syok dan lemas. Karena terlalu banyak minum air laut. Keduanya mengenakan pelampung. “Bangkai kapal jukung juga berhasil dievakuasi,” katanya.

Menurut Surisdiyanto, dua kasus laka laut terjadi dalam dua bulan terakhir ini. Seluruh korban adalah pencari lobster. Semuanya selamat.

Koordinator Tim SAR Korwil II Marjono mengatakan, gelombang laut cukup tinggi sejak beberapa hari terakhir. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang laut akan kembali normal dalam sepekan ke depan. Dengan ketinggian sekitar 1,5 meter. Kendati demikian, para nelayan dan wisatawan pantai diimbau tetap waspada dan berhati-hati. “Patuhi imbauan petugas, taati rambu peringatan. Itu yang terpenting,” tegasnya.(gun/yog/rg/mg3)