JOGJA – Banyak cara dilakukan untuk menggali potensi budaya di masyarakat. Salah satunya melalui festival kesenian. Hal itulah yang mendorong BPKCB (Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya) untuk mengadakan festival tahunan. Salah satunya Festival Budaya Kotagede.

Festival budaya yang diadakan di setiap akhir tahun itu, kali ini mengangkat tema Memacu Tradisi Mengarungi Zaman. “Artinya kita memberi masa depan pada kesenian-kesenian di masa lalu,” ujar ketua pelaksana Festival Budaya Kotagede Erwito Wibowo, Jumat (14/12).

Festival yang diadakan selama tiga hari dimulai dengan sarasehan. Kemudian pada hari kedua, yakni menampilkan pawai bregodo serta tari-tarian dari masyarakat di lima kelurahan, yakni Rejowinangun, Prenggan, Purbayan, Jagalan, dan Singosaren. “Kami mengakomodasi ekspresi masyarakat. Nantinya pada hari ketiga akan dibuka bazar makanan kekunoan,” kata Erwito.
Wakil Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIJ Singgih Raharjo mengatakan, kegiatan tersebut bisa menggerakkan kepedulian masyarakat terhadap kebudayaan. Diketahui Kotagede penuh dengan artefak-artefak. “Itu menunjukkan Kota Jogja memiliki peradaban luar biasa,’’ jelasnya.

Dia pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama memelihara peninggalan tersebut. Sehingga kelak peninggalan itu bisa terus bermanfaat dan berdayaguna. Terlebih peninggalan sejarah itu menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi generasi mendatang. Tak hanya itu, sejarah budaya turut meningkatkan sektor pariwisata. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi sumber ekonomi yang luar biasa,” harapnya. (cr9/din/fn)