MUNGKID- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meresmikan Rumah Khusus (Rusus) di Dusun Gatak Gamol, Pucungrejo, Muntilan, Jumat (28/12). Yang diresmikan termasuk juga rumah susun di Desa Taman Agung, Muntilan.

Salah satu penghuni Rusus Pucangsari, Adi Novi mengaku terdukung dalam soal rumah dengan adanya program tersebut. Apalagi pekerjaannya hanya sebagai tukang parkir di depan toko sepatu.”Adanya rusus ini, membantu keluarga kami untuk punya rumah murah,” tandasnya.

Dalam kesempatan ini, Basuki Hadimulyo juga menyinggung janji pemerintah pusat membantu masyarakat korban bencana alam tsunami. Baik yang ada di di Sigi, Donggala dan Palu. Maupun bencana tsunami Banten dan Lampung.

“Untuk korban tsunami di Banten dan Lampung kemarin, masih dalam pendataan. Namun dari perkiraan kami, tidak akan sebanyak di Donggala, Sigi dan Palu. Lokasi rumah relokasinya, juga masih dicari,” tuturnya.

Ditanya soal bentuk rumah bagi korban tsunami, Basuki mengaku tidak mungkin mereka ditempatkan di rumah susun. Karena secara hakikat, korban bencana alam sudah punya rumah. Hanya saja harus kehilangan rumahnya karena tersapu tsunami.“Bentuknya bukan rumah susun. Mereka kami bantu bangunkan rumah lagi,” ujarnya.

Anggota Komisi V DPR RI Sudjadi mengapresiasi program kegiatan dari Kementrian PUPR khususnya di Kabupaten Magelang. Legislator asal Surakarta ini justru mempunyai data beberapa kegiatan Kementrian PUPR di wilayah tersebut, sejak 2015 hingga 2018. Mulai pembanguan saluran irigasi di 147 desa, 180 sumur bor di enam desa, embung di empat desa dan bendungan di 14 desa.

Kemudian BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya ada 7.000 unit. Bidang cipta karya ada kegiatan di 90 desa, revitalisasi tempat wisata di 19 desa, sanimas ada di tujuh desa. Untuk bidang bina marga ada 9 jembatan gantung.”Balitbang ada spamdes, hydropower, alat pembuatan bahan bangunan dan lainnya,” ungkapnya. (dem/din/fn)