JOGJA – Sebagai bentuk pewarisan kesenian Mandarin, sejumlah atraksi yang melibatkan anak-anak diselenggarakan di Panggung Utama, Jalan Ketandan. Atraksi seni yang merupakan bagian dari rangkaian Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) tersebut diyakini mampu menggali kreativitas anak-anak.

Ketua panitia acara pertunjukan anak, Gaya Saputro mengatakan, agenda tersebut bertujuan mengasah kepekaan anak. Terutama terhadap budaya dan kesenian Mandarin.

“Supaya anak-anak bisa terus melestarikan budaya Mandarin. Entah lewat seni tari, puisi Mandarin, atau lagu-lagu,” kata Gaya di sela acara Jumat sore (15/2).

Aksi tersebut juga untuk menghibur pengunjung PBTY di Jalan Ketandan. Pengunjung datang sembari berwisata kuliner.

Acara yang melibatkan murid TK, SD, dan SMP Sekolah Kristen Kalam Kudus itu menjadi penampil untuk PBTY tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya, digilir dari berbagai sekolah lain.

Biasanya, panitia akan menyediakan waktu hingga satu jam bagi sekolah yang tampil. “Bebas mau apa saja. Dipersilakan dalam kurun waktu tersebut,” kata Gaya.

Salah satu penampil, paduan suara dari SD Kalam Kudus membawakan lagu berbahasa Mandarin. Sebelas anak menyanyikan lagu yang bermakna tentang hari ulang tahun.

Sang pelatih, Victor Immanuel Sabandar mengatakan, butuh waktu dua minggu melatih anak-anak bernyanyi. “Tidak sulit. Karena mereka sudah terbiasa mengenal bahasa Mandarin. Jadi, ketika diminta menyanyi, tidak sulit melatihnya,” kata Victor.

Dia mengaku, kegiatan menari bermanfaat untuk melestarikan budaya Mandarin. Victor berharap pada PBTY berikutnya anak-anak tetap dilibatkan. Tak hanya menanyi, ada pula tarian Mandarin yang dipadukan dengan seni bela diri kungfu. Lalu ada story telling, sulap, hingga menari modern.

Acara pertunjukkan seni anak-anak tersebut disuguhkan untuk mengisi waktu sembari menunggu Grand Final Koko Cici 2019. Rangkaian agenda PBTY yang diadakan pada 13-19 Februari 2019 itu juga menampilkan wayang potehi, Jogja Dragon Festival, dan Pameran Batik Peranakan.

Agenda yang didukung Dinas Pariwisata DIY ini juga menyajikan berbagai kuliner. Bisa dinikmati selama PBTY digelar. (*/cr9/iwa/tif)