KETUA Dewan Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada Dr Kuncoro Harto Widodo menilai maraknya usaha jasa layanan pengiriman logistik atau paket online shop belum seimbang dengan fasilitas pendukungnya. “Lalu apa hubungannya logistik dengan e-commerce? Logistik berbicara tentang sistem,” katanya.

Sistem tersebut terkait sirkulasi. Ada sistem transportasi atau pengangkutan dan penyimpanan barang. Ditambah sistem pengemasan.

Kuncoro melihat sistem logistik di Indonesia masih perlu banyak dibenahi. Melihat data survei Logistic Performance Index (LPI) yang dilakukan World Bank pada 2018. Dari 160 negara, Indonesia berada di posisi 46 dengan nilai 3,15.

Yang paling mendesak untuk dibenahi adalah infrastrukturnya. Sebab, Indonesia hanya mendapat nilai 2,89. Kuncoro membuat ilustrasi pengiriman barang dari Jogja menuju Sorong. “Kalau memakai pesawat jatuhnya mahal. Kalau kapal laut terlalu lama dan kepastian sampainya tidak tentu. Ini karena infrastrukturnya masih belum baik,” tegasnya.

Sistem pergudangan juga harus ditingkatkan. Menurutnya, ada beberapa kasus barang kiriman rusak akibat pengepakan yang kurang baik.

Di era e-commerce, lanjut Kuncoro, teknologi memegang peranan penting. Warung kini tidak berupa kios-kios. Namun dijajakan via website. Lalu lintas data internet menjadi sangat sibuk. Terutama di kota-kota besar. Namun, teknologi itu belum menjangkau seluruh daerah. Padahal teknologi menjadi kunci sukses dalam e-commerce.

Keberadaan teknologi ini juga menjamin transparansi. Konsumen bisa dengan mudah melakukan tracking barang yang dikirim lewat perusahaan jasa kurir.

Kuncoro juga menyoroti kemampuan sumber daya manusia (SDM) di bidang layanan paket. Dia menilai, kondisi SDM dalam hal logistik di Indonesia masih memprihatinkan. Itu lantaran masih minimnya studi tentang manajemen rantai pasar. Di tingkat universitas, kata Kuncoro, mata kuliah

manajemen rantai pasar harus makin digiatkan. “Walaupun agak terlambat, sekarang sudah mulai ada,” bebernya.

Lalu soal regulasi sistem logistik. Ini menjadi hal krusial. Sebagai payung hukum yang menjamin hak-hak dari berbagai pihak. Menurut Kuncoro, regulasi luar biasa penting sebagai faktor untuk mempermudah proses e-commerce. Meski di sisi lain juga bisa menghambat proses dari hulu ke hilir. (har/yog/tif)