BANTUL – Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menaruh harapan besar terhadap program Boga Sehat. Setidaknya program yang baru digulirkan pada tahun ini mampu mengurangi signifikan angka kemiskinan.

”Paling tidak hingga 8 persen,” jelas Halim saat sosialisasi boga sehat di Ros In, Senin (18/2).

Boga sehat melengkapi beberapa program pengentasan kemiskinan yang telah berjalan. Seperti Program Keluarga Harapan, Pemberian Bantuan nontunai, dan Kartu Indonesia Sehat. Lantaran angka kemiskinan di Bumi Projotamansari masih di angka 14 persen.

Menurutnya, penyebab kemiskinan didominasi konsumsi makanan. Tak sedikit lansia dan penyandang disabilitas berat hidup seorang diri. Mereka hanya menggantungkan tetangga sekitar.

”Mereka adalah warga miskin absolut,” ucapnya.

Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Bantul Sunarso menjelaskan, Boga Sehat berjalan selama 10 bulan. Mulai Maret hingga Desember. Praktiknya, setiap warga yang terdaftar dalam program ini diberikan bantuan makanan. Sebanyak dua kali sehari.

”Boga sehat dibagikan ke 900 orang. Di 52 desa dan 11 Kecamatan,” ucap Sunarso menyebut satu warga dianggarkan Rp 22.500 per hari.

Teknis pelaksanaannya, kata Sunarso, dinsos P3A menggandeng tim penggerak (TP) PKK tingkat desa.

”Nanti ada pendampingan dari dinas,” tambahnya.

Ketua TP PKK Bantul Erna Kusmawati mengatakan, PKK berkewajiban menyiapkan menu makanan. Namun, PKK juga akan bekerja sama dengan organisasi perangkat daerah yang menangani kesehatan. Itu untuk memastikan kandungan gizi dalam Boga Sehat sesuai standar.

”Menunya, nasi, sayur, lauk dan buah,” ungkapnya. (cr6/zam/mg4)